WahanaNews.co | Menteri Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengapresiasi capaian pertanian Indonesia dalam 3 tahun terakhir ini, yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sehingga Internasional Rice Research Institute (IRRI) memberikan penghargaan swasembada beras nasional.
"Apresiasi karena kita capai swasembada pangan. Dan di tiga tahun belakangan ini sudah tidak impor beras sehingga dapat penghargaan dari IRRI," ujar Basuki dalam Internasional Webinar on Food Security: Feed 10 Billion And Launching E20, Senin (12/9/2022).
Baca Juga:
Polres Taput Dukung Asta Cita Presiden Salah Satunya Meningkatkan Ketahanan Pangan
Basuki mengatakan, PUPR akan tetap bersama Kementerian Pertanian dalam menyatukan kekuatan untuk ketahanan pangan nasional. Salah satunya adalah membangun infrastruktur seperti irigasi, embung dan bendungan.
"Saya dari PU, pasti mendukung beliau (Menteri Pertanian) dalam hal ini penyediaan air. Kan agriculture itu ada 5 komponen. Pertama tanah, kedua bibit, ketiga pupuk, keempat petani, dan kelima air. Air ini komponennya 18 persen untuk memproduksi, kalau tidak air hilang semua. Oleh karena itu, saya dan beliau masih beriringan terus, tidak boleh pisah," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak terhadap jalanya pembangunan pertanian Indonesia.
Baca Juga:
Dukung Ketahanan Pangan, Polres Subulussalam Tanam Jagung Serentak
Dia berharap, dukungan ini mampu diimplementasikan melalui kolaborasi networking yang kuat dalam menjaga keamanan pangan nasional.
"Tentunya terima kasih kita kepada Presiden dan petani yang memang sudah bekerja luar biasa menghadirkan upaya-upaya optimal untuk ketahanan pangan kita," katanya.
Ditambahkan SYL, sektor pangan merupakan sektor kunci dalam mendukung tumbuh kembangnya ekonomi nasional di tengah pandemi. Lebih dari itu, sektor pangan juga merupakan sektor yang berkontribusi pada kesehatan.
"Perlu dipahami juga, pangan itu bukan cuma makan, pangan sekaligus adalah lapangan kerja, pangan itu mendorong energi berbagai aktivitas termasuk industri dan bangunan kita. Juga kesehatan manusia," jelasnya. [qnt]