Dalam sambutan tersebut, Arnod Sihite juga menyinggung program pemeritahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang fokus membangun pemerataan ekonomi melalui koperasi dan UMKM.
Penguatan koperasi, khususnya yang berbasis pekerja pelabuhan seperti INKOP TKBM, dinilai sangat tepat dan selaras dengan arah kebijakan pemerintah.
Baca Juga:
Putusan MK: Tapera Tak Lagi Wajib, KSPSI Desak Kuota Rumah 100 Ribu Unit di 2025
“Lapisan masyarakat pekerja adalah kelompok yang membutuhkan sentuhan afirmatif. INKOP TKBM memiliki posisi penting karena langsung bersentuhan dengan pekerja sektor pelabuhan, yang selama ini menjadi tulang punggung distribusi barang nasional,” tegasnya.
Dengan sinergi koperasi dan program pemerintah, KSPSI yakin kesejahteraan para tenaga kerja bongkar muat bisa ditingkatkan lebih baik lagi.
Rakornas ke-V INKOP TKBM ini dinilai bukan hanya agenda tahunan, tetapi sebuah ajang konsolidasi yang memperkuat solidaritas antar pengurus dan anggota. KSPSI melihat pertemuan seperti ini sebagai sarana memperdalam kerja sama, menyamakan visi, dan merumuskan strategi menghadapi tantangan ke depan.
Baca Juga:
KSPSI Dorong UU Baru: Perlindungan dan Kesejahteraan Pekerja Jadi Fokus RDP Komisi IX DPR RI
“Saya menyambut baik agenda Rakornas ini sebagai bagian dari soliditas dan kebersamaan. Prinsip itulah yang harus terus dijaga dalam membangun penguatan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi kalangan pekerja,” ujar Arnod.
Nilai gotong royong disebut sebagai warisan bangsa yang harus dilestarikan. Nilai tersebut menjadi energi utama bagi koperasi untuk tetap relevan dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional.
KSPSI berharap agar Rakornas ini mampu menghasilkan gagasan, terobosan, dan langkah strategis demi kemajuan koperasi pelabuhan. Dalam sambutannya, Arnod menekankan bahwa INKOP TKBM harus terus memperkuat peran sebagai organisasi ekonomi yang mandiri, modern, serta mampu memberikan kesejahteraan nyata bagi anggota.