WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong pelaku industri musik di sektor ekonomi kreatif untuk memperluas konektivitas global.
Upaya ini diharapkan membuka jalur distribusi karya musik Indonesia ke pasar internasional.
Baca Juga:
Kemenparekraf Perkuat Peran Perempuan di Ekonomi Digital Lewat Creators Lab
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, dalam acara audiensi bersama penyelenggara AXEAN Festival di Jakarta, Kamis (19/6/2025).
Ia menyebutkan bahwa keberadaan festival independen mampu memperluas distribusi lintas negara secara alami.
"Bukan hanya musisinya yang naik kelas, tetapi juga seluruh ekosistem kreatif di sekitarnya," ujar Irene.
Baca Juga:
Pengembangan Desa Wisata di Rejang Lebong Masih Gunakan Anggaran Mandiri Desa
Menurutnya, festival musik bukan hanya ruang hiburan, tapi juga instrumen ekonomi yang harus membawa dampak signifikan.
"Yang kita butuhkan bukan hanya festival yang keren, tetapi juga punya misi," ucapnya.
Irene menekankan pentingnya adanya proses kurasi, jaringan distribusi, serta kolaborasi lintas sektor agar industri dapat tumbuh berkelanjutan.
Ia juga menilai AXEAN Festival sebagai platform potensial untuk memperkuat daya saing musisi nasional di pasar ekspor.
Lebih dari itu, kolaborasi ini dipandang mampu mempercepat laju ekspor subsektor musik serta meningkatkan kapasitas profesional di dalam ekosistem industri.
Sementara itu, Satria Ramadhan, salah satu pendiri AXEAN Festival sekaligus perwakilan dari Fujirockers Indonesia, menyambut baik masukan dari pemerintah.
"Dorongan untuk berkolaborasi membuka peluang agar festival ini memperlihatkan keberagaman produk kreatif Indonesia ke mata dunia," ujarnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]