Sekitar 40 persen dari sektor swasta, dan 40 persen sisanya belum terpenuhi dan menjadi backlog perumahan.
"Pada tahun 2015 yang lalu, pemerintah telah mencanangkan Program Sejuta Rumah sebagai salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan. Dari tahun 2015 hingga tahun 2021, realisasi Program Sejuta Rumah telah mencapai 6,87 juta unit rumah. Namun angka ini belum sepenuhnya mampu menekan angka backlog perumahan," urai Bamsoet.
Baca Juga:
MPR Cabut Nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum SOKSi ini menambahkan, data Survei
Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2020 mencatat angka backlog perumahan mencapai 12,75 juta.
Ironisnya, angka ini setiap tahun selalu bertambah, di tengah pertumbuhan keluarga baru yang mencapai 700 ribu hingga 800 ribu per tahun. Kondisi tersebut semakin diperburuk oleh tingginya angka urbanisasi.
“Saat ini, sekitar 56,7 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Diperkirakan, pada tahun 2035, angka ini akan meningkat menjadi sekitar 66,6 persen, yang tentunya juga berdampak pada kebutuhan tempat tinggal.”
Baca Juga:
Terima Ketum dan Pengurus PWI Pusat, Ketua MPR Dorong Peningkatan Kompetensi dan Profesionalitas Wartawan
"Jika tidak dikelola dengan baik, dapat dipastikan bahwa backlog perumahan akan semakin meroket, dan tentunya akan lebih sulit diatasi," pungkas Bamsoet. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.