WahanaNews.co | Usai diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) beroperasi sejak 14 Oktober 2021. Pelabuhan logistik itu masih akan dikembangkan hingga 2034.
Untuk jangka pendek selama lima tahun hingga 2024, pengembangannya meliputi dermaga multipurpose (120 m x 20 m), causeway (690 m x 20 m) dan trestle (60 m x 12 m), serta reklamasi area terminal 3 hektare.
Baca Juga:
Wakil Wali Kota Sibolga Pantau Persiapan Harganas ke-31 di Pelabuhan Lama
Selanjutnya dilakukan pematangan dan perkerasan lahan 3,7 hektare, lahan penumpukan multipurpose 1.700 m2, serta fasilitas penunjang dan peralatan meliputi reach stacker, forklift, dan alat pemadam kebakaran.
"Terkait dengan rencana induk juga telah dilakukan tahapan pengembangan nanti untuk jangka pendek 5 tahun ke depan. Jangka menengah dan juga jangka panjang," kata Kasubdit Tatanan dan Perencanaan Pengembangan Pelabuhan Kemenhub Aries Wibowo dalam diskusi dengan wartawan di kawasan Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu, NTT, Selasa (23/11/2021).
Kemudian jangka menengah hingga 2029 Terminal Multipurpose Wae Kelambu akan dikembangkan, yakni dermaga multipurpose (30 x 20 m2), pengembangan lahan darat 3,90 hektare, pembangunan tanki curah cair kapasitas 250 kiloliter (6 unit), dan fasilitas Penunjang dan Penambahan Peralatan (reach stacker, forklift).
Baca Juga:
Pemprov Sulbar Tingkatkan Pelabuhan Tanjung Silopo Polman Menjadi Pelabuhan Pengumpul
"Rencana di jangka pendek menyesuaikan dengan kapal eksisting yang pernah sandar yaitu 6.652 DWT (deadweight tonnage/tonase bobot mati). Namun nanti di jangka menengah akan ditingkatkan pelayanannya untuk bisa melayani 10 ribu DWT dan di jangka panjang nanti akan bisa melayani sampai 25 ribu DWT," jelasnya.
Pelabuhan logistik ini masih dikembangkan hingga setidaknya 2034, meliputi dermaga multipurpose (70x20 m2), breasting dolphin dan mooring dolphin dengan panjang total 120 meter, pembangunan penimbunan barang curah cair berupa tanki timbun, pumphouse, dan fasilitas penunjang lainnya.
Selanjutnya dilakukan penambahan peralatan pelabuhan berupa quay crane, truk peti kemas, reach stacker, dan forklift. Lalu pengembangan lahan untuk area pendukung seluas 24,5 hektare sebagai area industri, logistik seperti area pergudangan dan depo petikemas, bisnis seperti perkantoran serta fasilitas umum dan pendukung.
Area pendukung dikembangkan berdasarkan Studi kebutuhan lahan penunjang dan pengembangan Terminal Multipurpose Pelabuhan Labuan Bajo.
"Diharapkan nantinya Wae Kelambu ini akan mampu melayani petikemas sampai 30 ribu teus, juga kargo serta curah cair sampai 80 ribu ton," tambahnya. [rin]