WahanaNews.co | Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan pihaknya bersama BRIN dan TNI AU melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk memastikan kondisi cuaca kondusif selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
"TMC dilakukan sejak hari ini sampai tanggal 12 Mei 2023 agar cuaca kondusif," kata Guswanto di Stasiun Meteorologi Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Senin (8/5/23).
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
Dia menjelaskan TMC dilakukan agar cuaca di Labuan Bajo kondusif dan tidak terjadi hujan karena adanya beberapa acara yang dilaksanakan di luar ruang seperti welcoming dinner para kepala negara ASEAN dan delegasi di Hotel Ayana pada 10 Mei 2023.
Selain itu pula Spouse Program di Puncak Waringin Labuan Bajo yang juga berada di luar ruangan.
Pengoperasian TMC pun dilakukan menggunakan Pesawat Cassa dari Skadron Udara 4 dengan posko di Bandara Tambolaka, Sumba Barat Daya.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
"Kita siapkan 10 ton garam sebagai bahan semai apabila terjadi cuaca ekstrem juga," ungkap Guswanto.
Sementara itu Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek menguraikan kondisi cuaca Labuan Bajo, Manggarai Barat, mulai memasuki awal musim kemarau pada Dasarian II April.
Meski demikian, kata dia, kategori hujan di bulan Mei memang masih ada namun rendah, yakni 50-100 mm.
Peluang hujan itu, katanya. masih ada, namun belum diketahui terjadi kapan.
"Untuk antisipasi hujan itu kita modifikasi cuaca, harapannya kota Labuan Bajo tidak terjadi hujan sehingga KTT berjalan baik dan lancar, terutama yang di luar ruangan," katanya.
Rangkaian KTT ke-42 ASEAN diawali dengan Senior Official Meeting di MICE Golo Mori Labuan Bajo hari ini.
Selanjutnya para kepala negara ASEAN dijadwalkan tiba di Labuan Bajo, Selasa, dan mengikuti welcoming dinner pada Rabu mendatang.[eta]