WahanaNews.co | Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penduduk miskin Indonesia lebih banyak di pedesaan dibandingkan dengan di perkotaan.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan total orang miskin di Indonesia mencapai 26,16 juta orang pada Maret 2022. Dari jumlah tersebut 14,34 juta ada di pedesaan, dan 11,82 juta ada di perkotaan.
Baca Juga:
Kerap Sebut Miskin, Puluhan Petugas PPSU Minta Lurah Ancol Minta Maaf
"Masih ada disparitas tinggi antara kemiskinan di perkotaan dan perdesaan. Kemiskinan di perdesaan itu masih lebih tinggi dari perkotaan dan itu cukup jauh disparitasnya," ujarnya dalam rilis BPS Juli, Jumat (15/7).
Meskipun ada disparitas yang tinggi, Margo melihat bahwa penurunan tingkat kemiskinan di perdesaan lebih cepat dibandingkan perkotaan.
"Dilihat dari trennya kecepatan penurunan kemiskinan di desa lebih cepat dari perkotaan. Jadi upaya-upaya pemerintah membangun dari dana desa menunjukkan ada perbaikan dari waktu ke waktu, karena penurunan kemiskinan di desa terlihat lebih cepat," jelasnya.
Baca Juga:
Hasil Penelitian Ungkap Potensi Kaya atau Miskin Bisa Dilihat dari Wajah
Sementara itu, jika dibandingkan dengan tingkat kemiskinan sebelum terjadi pandemi covid-19, kemiskinan di desa maupun di kota masih lebih tinggi di Maret 2022.
"Artinya, meskipun ada penurunan tapi kondisinya belum kembali ke sebelum pandemi baik di perkotaan dan perdesaan," jelasnya.
Margo menjelaskan kemiskinan di Indonesia pada Maret 2022 paling besar ada di pulau Jawa sebanyak 13,85 juta orang atau 52,96 persen. Kemudian, di pulau Sumatra sebanyak 5,74 juta orang atau 21,93 persen.
Lalu, disusul oleh Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 2,06 juta orang atau 7,91 persen, Sulawesi sebanyak 2,01 juta orang atau 7,69 persen, disusul oleh Maluku dan Papua sebanyak 1,51 juta orang atau 5,78 persen.
Sementara itu, provinsi yang memiliki jumlah penduduk miskin terkecil adalah Kalimantan sebanyak 980 ribu orang atau 3,73 persen. [qnt]