Elemen paling futuristik dari proyek ini adalah integrasi multi utility tunnel (MUT), terowongan bawah tanah yang menampung utilitas vital seperti jaringan listrik, telekomunikasi, dan air.
Fasilitas ini dibuat untuk menghilangkan kabel semrawut serta memudahkan pemeliharaan dan pengembangan jaringan infrastruktur di masa depan. Proyek KSO ini ditargetkan selesai pada akhir 2027.
Baca Juga:
Batas Wilayah Disepakati, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Otorita IKN Jadi Pemda Khusus Tahun 2028
Target tersebut menunjukkan keseriusan BUMN Karya dalam mempercepat pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan baru yang inovatif dan ramah lingkungan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa standar yang digunakan dalam pembangunan ini menjadi acuan bagi seluruh proyek IKN.
Ia mengatakan pembangunan tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga kualitas estetika dan keberlanjutan lingkungan, dengan menyatakan “Pembangunan proyek Jalan Kawasan Kompleks Yudikatif ini bukan sekadar membangun fisik, tetapi juga menjaga kualitas, estetika, dan prinsip keberlanjutan lingkungan.”
Baca Juga:
Menuju Kota Dunia, MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung OIKN Bentuk Guru Berstandar Internasional di Kawasan Nusantara
Komitmen lingkungan ini ditegaskan pula oleh EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah.
Ia menjelaskan bahwa proyek dijalankan dengan material berjejak karbon rendah dan sistem drainase berkelanjutan untuk meningkatkan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem, dengan menambahkan "Perancangan sistem drainase berkelanjutan ditujukan untuk meningkatkan ketangguhan kota terhadap perubahan iklim dan cuaca ekstrem."
Selain menjadi simpul konektivitas lembaga negara, proyek ini berdampak langsung bagi masyarakat Kalimantan Timur melalui penyerapan tenaga kerja lokal.