Sistem pemadam api otomatis juga bisa mengurangi risiko gas dan asap ketika terjadi kebakaran.
3. Pemadam Api
Semua fasilitas harus memiliki alat pemadam api yang mudah diakses, memiliki penerangan yang baik, diisi dengan benar, dan diperiksa secara teratur.
Baca Juga:
Iran Tawarkan Bantuan Penyelamatan untuk AS di Tengah Bencana Karhutla
Alat pemadam kebakaran seringkali merupakan pertahanan lini pertama terhadap kebakaran kecil, mencegah kerusakan yang merugikan.
Gunakan peralatan keselamatan kebakaran ini hanya jika pengetahuan dan kemampuan Kamu dalam mengoperasikannya baik. Alat pemadam api harus disimpan di semua tingkat rumah, termasuk garasi, dapur, dan dekat pintu keluar.
4. Alarm Karbon Monoksida (CO)
Karbon monoksida terbentuk ketika bahan bakar seperti bensin, minyak, metana, gas alam, dan propana terbakar secara tidak efisien. Jika terhirup dalam waktu lama, terutama saat tidur, dapat menyebabkan kematian atau keracunan.
Baca Juga:
Kebakaran Hutan Terburuk di Los Angeles, Kerugian Capai Rp2.430 Triliun
Alarm CO dapat dipasang untuk memperingatkan keluarga Anda tentang gas yang tidak terlihat, tidak berbau, dan tidak berwarna ini.
Pasang alarm di lokasi sentral di seluruh rumah Anda dan di luar area tidur.
Saat alarm karbon monoksida berbunyi, keluarlah dan buka jendela atau pintu untuk menyegarkan diri dan menetralkan udara di dalam rumah.