WahanaNews.co | CNGR Co, Ltd, produsen prekursor dan bahan daur ulang energi baru global dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menandatangani perjanjian pendahuluan (heads of agreement) untuk pembangunan dan pengembangan proyek kawasan industri bersama.
Kerja sama ini bakal mengadopsi teknologi terbaru pembangunan lini produksi nikel berkapasitas total 80.000 ton sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Baca Juga:
Kasus TPPU Emas Antam, Kejari Jaktim Terima Penyerahan Tersangka dan Barang Bukti
"Sesuai kesepakatan, kedua belah pihak akan menggunakan keunggulan teknologi dan sumber daya untuk meningkatkan cost competitiveness, mengembangkan kawasan industri dengan menggunakan OESBF (oxygen-enriched side-blown furnace) untuk memproses bijih nikel laterit," kata Chairman dan President CNGR Co, Ltd, Deng Weiming di sela penandatanganan kerja sama seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya Sabtu (6/8/2022).
Lini produksi pertambangan dan peleburan direncanakan mencapai total kapasitas tahunan 80.000 ton nikel yang akan menghasilkan bahan baku baterai untuk energi baru atau kendaraan listrik.
Proyek ini akan menerapkan energi hijau untuk mengurangi emisi karbon.
Baca Juga:
Kasus Korupsi 109 Ton Emas, Kejagung Buka Peluang Jerat Tersangka Korporasi
CNGR adalah perusahaan produsen ternary precursor terbesar yang telah memasuki 500 rantai pasokan kelas atas dunia.
CNGR memiliki keunggulan R&D, manufaktur, dan konstruksi rekayasa. Sementara Antam merupakan pridusen terintegrasi sumber daya.
"Kerja sama kedua belah pihak akan menciptakan pembangunan yang saling menguntungkan di masa depan," kata dia.