WAHANANEWS.CO, Jakarta - Beberapa waktu belakangan, intensitas panas yang menyengat mulai dirasakan oleh warga ibu kota dan berbagai wilayah lain di Indonesia.
Fenomena ini bukan semata-mata karena cuaca ekstrem, melainkan bagian dari siklus alamiah saat Indonesia memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Baca Juga:
Makin Menyengat! BMKG: Suhu di Banyak Wilayah Indonesia Lampaui 34 Derajat Celsius
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengingatkan masyarakat agar mewaspadai kondisi cuaca yang berubah-ubah dan bersifat ekstrem selama periode peralihan ini.
BMKG menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia kini memang tengah mengalami pergeseran musim. Memasuki pekan kedua April 2025, sekitar 2% Zona Musim (ZOM) di Indonesia tercatat sudah mulai memasuki fase musim kemarau.
Meskipun begitu, kondisi atmosfer secara umum masih cukup lembap, dengan kelembapan udara berkisar antara 70–90%. Ini membuat potensi terbentuknya awan-awan hujan masih tetap ada, meski bersifat sporadis dan tidak merata.
Baca Juga:
BMKG: Gelombang Atmosfer Aktif, Cuaca Indonesia Bakal Berubah Drastis Pekan Ini
“Namun, perlu dicatat bahwa suhu maksimum yang melebihi 35 derajat Celsius telah tercatat di sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan terakhir,” ungkap BMKG dalam pernyataan resminya pada Selasa, 29 April 2025.
Lebih lanjut, BMKG merinci bahwa suhu tertinggi selama sepekan terakhir tercatat di Stasiun Meteorologi Juanda, Jawa Timur dengan 37,9°C; Stasiun Meteorologi Tanah Merah di Papua Selatan dengan suhu 37°C; serta di Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang Selatan yang mencatat suhu 35,4°C.
Fenomena cuaca panas ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Di antaranya adalah kondisi langit yang cenderung cerah tanpa banyak tutupan awan, sehingga sinar Matahari bisa menyinari permukaan Bumi secara maksimal.