WahanaNews.co | Soal isu ijazah palsu Presiden Jokowi, Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) membeberkan serangkaian bukti bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.
Mereka yang tergabung dalam Fakultas Kehutanan (Kagamahut) memaparkan sederet bukti mulai dari foto, pengalaman atau momen-momen bersama Jokowi sebagai rekan satu angkatan.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Kami memastikan bahwa rekan kami Bapak Ir. Joko Widodo adalah bagian dari alumni Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980, it's clear," kata PIC Kagamahut Angkatan 1980 Mustoha Iskandar di sela acara Puncak Dies Natalis ke-59 Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, Jumat (21/10).
"Kami adalah saksi hidup, bukan hanya mendengar seperti di luaran sana,katanya katanya, mendengar dari si A, B, C. Kami melihat, menyaksikan, berinteraksi langsung dengan Bapak Ir. Joko Widodo selama beliau mengikuti proses perkuliahan dari 1980 sampai lulus 1985," sambungnya.
Beberapa bukti yang dipertontonkan adalah foto semasa muda mereka bersama Jokowi saat mengikuti kegiatan perkuliahan, atau ketika terlibat dalam organisasi Mahasiswa Pecinta Alam alias Mapala Silvagama.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Ini pada saat acara kita bikin acara silaturahmi sesama mahasiswa fakultas kehutanan angkatan 1980. Ini Pak Ir Joko Widodo yang menyodorkan mic ke Pak Haryono. Ini ada saya sendiri, barangkali lagi ngantuk," kata Mustoha sembari menunjukkan foto yang ditampilkan dalam layar besar.
Bagi Mustoha, Jokowi adalah sosok supel yang mudah bergaul. Rekannya itu, kata dia, tak mengalami banyak perubahan dari sisi cara berpakaian. Di matanya, mantan Wali Kota Solo itu adalah orang yang sederhana bahkan hingga ketika menjadi orang nomor satu di RI.
Bukti berikutnya adalah deretan foto Jokowi dalam kegiatan mapala. Senior Jokowi, yakni Joko Santoso menunjukkan sejumlah koleksinya.
Jokowi dan Joko Santoso terlihat satu frame dalam beberapa foto. Seingat Joko, juniornya itu bukanlah pengurus Mapala Silvagama.
"Tetapi, dalam memori ingatan saya dengan bukti yang saya punya, hampir setiap pendakian gunung, dia (Jokowi) selalu ada," ucapnya.
Joko bahkan mengklaim memiliki satu foto bersama Jokowi yang belum sempat ia bagikan ke media saat 2019 alias masih eksklusif. Dalam foto tersebut, terlihat Jokowi bertelanjang dada berada di barisan terdepan di antara anggota Mapala Silvagama.
Kawan lainnya, Totok Suripto, berbagi pengalamannya bersama Jokowi sewaktu mendaki Gunung Kerinci, Sumatra Barat, rumah bagi Harimau Sumatera. Dia ingat betul bagaimana Jokowi muda begitu gesit membuka jalan untuk rekan-rekan mapala sampai ke puncak.
Pertemanan Jokowi-Totok diwarnai kesamaan hobi menunggang sepeda motor. Ia juga jadi saksi sewaktu sahabatnya itu jatuh saat berkendara dari Solo menuju Sarangan lewat Tawangmangu.
"Naik sepeda motor sama beberapa teman. Saat turunan kencang, karena terlalu kencang turunnya akhirnya jatuh ndlosor (meluncur), ngglundung (terguling)," kata Totok.
Bukti penguat lainnya adalah foto ketika Jokowi dan rekan-rekan satu angkatannya mengikuti wisuda pada November 1985. Mereka termasuk gelombang awal mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980 yang lulus.
Saminudin Barori Tou, rekan satu angkatan Jokowi, mengaku sebagai pemilik foto asli tersebut. Pasalnya, dia membawa kamera dan juru potret untuk mengabadikan momen kala dirinya diwisuda saat itu.
"Jadi foto-foto yang beredar sebagian adalah foto-foto saya dan fotografer saya. Jadi ini otentik, dari pertama cetak setelah wisuda. Jadi tidak ada keraguan tentang foto-foto yang ditampilkan itu," kata Tou, panggilan karibnya sambil menunjukkan foto asli momen wisuda bersama Jokowi.
Bukti berikutnya adalah foto ijazah Fakultas Kehutanan UGM milik Jokowi sendiri. Para anggota Kagamahut turut memamerkan ijazah masing-masing sebagai bukti masuk di tahun yang sama dengan Jokowi.
Ada pula, foto-foto lain merekam momen-momen mereka bersama Jokowi sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden RI.
Kagamahut menekankan, pertemuan mereka di Dies Natalis ini dijadikan kesempatan untuk meluruskan isu-isu beredar terkait ijazah Jokowi yang dituding palsu.
Kagamahut dan rekan seangkatan Jokowi merasa memiliki tanggung jawab moril meluruskan isu-isu menyangkut keabsahan ijazah Jokowi. Kagamahut mengklaim tak ada maksud lain di balik acara kali ini.
Kagama Bantuan Hukum (KBH) menyampaikan, sebagai bagian dari Kagama maka pihaknya bersedia memberikan pendampingan kepada alumni UGM yang membutuhkan bantuan hukum. Termasuk, perihal isu ijazah Jokowi ini.
KBH dan Kagamahut angkatan 1980 pun menyatakan pernyataan sikap dan tuntutan sehubungan dengan statemen pihak-pihak yang menyoal keaslian ijazah Jokowi.
Beberapa poin dalam pernyataan dan tuntutan itu adalah, statemen Rektor UGM Ova Emilia pada 11 Oktober 2022 lalu tentang keaslian ijazah S1 Jokowi; mengecam perbuatan penyebaran berita bohong; dan meminta pihak-pihak tak bertanggung jawab menyetop penyebarluasan informasi sesat. [afs]