Keberadaan
padi sebagai tanaman penghasil beras telah lama dikenal, bahkan bermetamorfosis
jadi bagian dari budaya hingga mengantarkannya pada komoditas bermuansa
politis.
Peningkatan
produksi beras dilakukan melalui berbagai metode, tetapi tetap saja berkejaran
dengan jumlah penduduk.
Baca Juga:
Petani Madura Gencar Budi Daya Porang Untuk Ekspor
Negara
mengatur harga dasar (floor
price) pada level terjaga menguntungkan petani meski kadang tidak mudah
diwujudkan, selain menambal stok dari jalur impor apabila kondisi mencemaskan
bermuara tereskalasinya harga harus dibayar konsumen.
Pemahaman
kontekstual ekonomi beras begitu urgen guna mereformasi kebijakan teragendakan
lebih kompatibel terhadap kondisi obyektif, kebutuhan, dan ekspektasi publik.
Baca Juga:
Libas Hama dan Penyakit, Kementan Galakkan Penggunaan Pestisida Nabati
Diversifikasi Pangan
Masih belum
lenyap dari memori kita tentang proyek mandiri energi berbasis jarak pagar.
Sosialisasi
teknik budidaya dilakukan agar petani dapat memanfaatkan setiap jengkal lahan
miliknya guna mendukung perluasan basis energi yang masih terlalu bias ke
minyak bumi, tetapi alpa menentukan harga jual jarak pagar secara wajar bagi
petani.