Pesona Gunung Batur
Tak jauh berbeda dengan peserta dan delegasi yang mengunjungi Danau Batur Kabupaten Bangli. Pesona dan keindahan alam berpadu sempurna dengan udara yang sejuk di danau yang terbentuk dari kaldera letusan Gunung Batur puluhan ribu tahun yang lalu.
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
"Pemandangan di sini indah sekali, udaranya juga segar," kata peserta dari Pacific Community Fiji Dave Hebblethwaite sembari terus mengabadikan Danau Batur melalui kamera smartphone saat berada di Dermaga Kedisan.
Dave mengaku merasakan koneksi antara Bali dan Fiji karena sama-sama berada dalam jalur gunung api di kawasan Pasifik. "Berarti kita berada di jalur gunung api yang sama. Sepertinya kita terkoneksi," kata Dave yang baru pertama kali ke Indonesia itu.
Kekaguman juga diungkapkan peserta field trip asal Ghana, Afrika Emmanuel Korsah. Ia merasa nyaman selama tinggal di Bali karena iklim negaranya tak jauh berbeda dengan Indonesia. Menurutnya, Bali memiliki banyak tempat yang menarik dengan keramahan warga dan keunikan budaya yang sulit ditemukan di tempat lain. Korsah yang bekerja di Ghana Water Ltd itu mengaku sangat tertarik untuk menjelajah berbagai tempat di Bali.
Baca Juga:
BNNP Bali Gerebek Narkoba, Oknum Polisi Tertangkap Diserahkan ke Propam
"Saya tidak mau hanya tahu jalan dari hotel ke tempat pertemuan saja. Saya membiasakan diri untuk mencari tahu bagaimana tempat tersebut, bagaimana kehidupan masyarakatnya, mengambil beberapa foto, sehingga jadi momen yang tersimpan di memori saya. Very nice," kata Korsah.
Usai mengunjungi Danau Batur, para peserta field trip kemudian mengunjungi Pura Jati Segara, Agromina Songan, Hutan Pinus Glagah Lingga, Ubud Water Palace, dan berakhir di Pasar Seni Ubud.
Di Agromina Songan, peserta berinteraksi dengan petani setempat yang tergabung dalam Kelompok Tani Eka Tunas Merta Songan. Para peserta berkesempatan untuk mencoba memanen pakcoi, sayuran sejenis sawi dari keluarga Brassicaceae. Di lokasi ini, pakcoi ditanam dengan sistem pertanian menggunakan air yang terbatas di lerang Gunung Batur.