Menurutnya, kejadian ini mencerminkan kurangnya pemahaman mahasiswa mengenai kode etik jurnalistik dan hak jurnalis dalam meliput peristiwa di ruang publik.
“Kami bukan musuh mereka, justru kami membantu menyuarakan perjuangan mereka agar lebih luas terdengar,” jelasnya.
Baca Juga:
Gempa 4,8 Magnitudo Terasa di Cianjur, BMKG Sebut Berpusat dari Garut
Pentingnya Edukasi soal Kebebasan Pers
Menanggapi insiden ini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Andri Moewashi Idharoel Haq, menegaskan pentingnya edukasi bagi mahasiswa mengenai peran jurnalis.
“Banyak mahasiswa yang belum memahami bahwa media memiliki perlindungan hukum saat meliput di ruang publik. Tidak ada yang boleh menghalangi mereka,” ujarnya.
Baca Juga:
Kejar Keadilan Anak Di-bullying di Sekolah, Orangtua Asal Sukabumi Ngadu ke Gubernur
Setelah insiden ini, perwakilan mahasiswa akhirnya bertemu dengan para jurnalis dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Kedua belah pihak sepakat menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran agar aksi-aksi mendatang lebih tertib dan tetap menghormati kebebasan pers.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.