Proses sosialisasi juga harus dilakukan paralel
dan konsisten dengan pengawasan di lapangan serta penegakan aturan yang ada.
"Harapannya edukasi yang berjalan paralel
dengan pengawasan dan penegakan aturan akan membuat anak-anak tidak menjadi
seorang perokok di usianya," tegas dia.
Baca Juga:
Menghadapi Risiko Tantangan Bagi Pabrik Rokok di Indonesia
Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI
mendukung berbagai program yang dilakukan asosiasi dan industri untuk mencegah
anak membeli rokok.
Wakil Ketua Komisi IX DPR, Emanuel Melkiades
Laka Lena, menilai, berbagai upaya sosialisasi dan edukasi tersebut harus
dilakukan secara konsisten dan sistematis.
Oleh karenanya, harus ada upaya-upaya untuk
mencegah anak membeli dan mengonsumsi rokok.
Baca Juga:
Peredaran Rokok Ilegal Kian Marak di Kota Gunungsitoli, Polres Nias akan Lakukan Ini
"Tentu upayanya tidak bisa dilihat dalam satu
dua waktu saja. Harus konsisten dan dilakukan dengan sebuah upaya yang
sistematis," kata Melki.
Dia mengakui, masyarakat memiliki alasan yang
beragam terkait konsumsi rokok.
Walaupun sebagian masyarakat sesungguhnya telah
mengetahui tentang bahaya merokok, tetapi tetap mengonsumsinya.