"Kedua, perlu mampu membangun relasi dan komunikasi sosial baik secara nasional maupun internasional. Hal ini karena Muhammadiyah adalah faktor efektif dalam bangsa yang majemuk dan sudah diakui serta dihargai di dunia internasional," tutur Din.
"Ketiga, di tengah tarikan kelompok kepentingan politik dan rezim penguasa maka pimpinan Muhammadiyah harus merupakan figur-figur yang mandiri, berintegritas, luas dan luwes dalam pergaulan, serta tegas dalam pendirian," tandasnya.
Baca Juga:
Izin Tambang Jokowi, Ditolak Keras Angkatan Muda Muhammadiyah Trenggalek
Sebagai informasi, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah direncanakan akan digelar di Solo, Jawa Tengah pada November 2022 mendatang.
Acara ini berlangsung secara dua tahap, yaitu secara daring tanggal 5 November 2022 dan luring pada 19-20 November 2022 di Surakarta, Jawa Tengah.
Pada acara Muktamar secara luring akan dibuka oleh sambutan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ditutup oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Juga:
'Jatah' IUPK Tambang dari Jokowi Diterima Muhammadiyah, Ini Kata Kementerian ESDM
Di acara Muktamar itu, selain membahas tanggapan PP dan penyusunan program, juga akan dibahas mengenai pemilihan pimpinan Muhammadiyah periode 2022-2027.
Sekarang sudah ada 94 calon pimpinan yang telah terseleksi dan terverifikasi oleh panitia pemilihan. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.