Terlebih, lanjut dia, kondisi perusahaan tengah dalam masa sulit karena lilitan utang dan gugatan dari para lessor dan kreditur.
Perusahaan bahkan tengah di ambang kebangkrutan.
Baca Juga:
Wamildan Tsani Panjaitan Dirut Baru Garuda Indonesia
"Kami berpendapat seharusnya seorang dirut lebih memprioritaskan perhatiannya terhadap kondisi Garuda Indonesia saat ini, karena undangan tersebut biasanya didelegasikan kepada salah satu manager, senior manager, atau vice president oleh direktur utama sebelumnya," ucap Dwi, dalam surat.
Penjelasan Manajemen Garuda
Baca Juga:
Tanggapi Laporan Sekarga, Manajemen Ungkap Dirut Garuda ke AS Pakai Uang Pribadi
Menanggapi hal tersebut, Vice President Corporate Secretary & Investor Relations Garuda Indonesia, Mitra Piranti, menjelaskan, memang Irfan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat yang utamanya untuk menghadiri IATA Annual General Meeting and World Air Transport Summit 2021.
"Forum itu mengagendakan pertemuan pimpinan maskapai global guna membahas berbagai tantangan industri penerbangan di masa pandemi," jelasnya, dalam keterangan resminya.
Menurut Mitra, agenda tersebut secara khusus memang direncanakan untuk dihadiri langsung oleh Irfan pada masa cuti tahunannya yang telah mendapatkan persetujuan perusahaan, juga telah diberitahukan ke Kementerian BUMN.