WAHANANEWS.CO, Jakarta - Jajaran petinggi PT Pertamina menjadi sorotan publik setelah mencuatnya kasus korupsi dalam tata kelola minyak mentah.
Salah satu sosok yang menjadi perhatian adalah Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang menggantikan Nicke Widyawati.
Baca Juga:
Pertamina Akui Pukulan Berat, Dirut Simon Mantiri Minta Maaf ke Publik
Kasus ini menyeret sejumlah pejabat Pertamina Patra Niaga hingga ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Muncul pula kekhawatiran masyarakat terkait dugaan oplosan bahan bakar minyak (BBM).
Namun, Simon memastikan bahwa kualitas BBM tetap aman dan sesuai standar yang ditetapkan oleh Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM.
Baca Juga:
Ternyata Ahok Pernah Tolak Posisi Dirut Pertamina, Yan Harahap: Ucapannya Berubah-ubah
"Kami memastikan operasional Pertamina berjalan lancar, dengan layanan yang optimal serta kualitas BBM yang terjaga," ujar Simon dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).
Profil Simon Aloysius Mantiri
Simon Aloysius Mantiri lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, pada 3 Oktober 1979.
Ia menempuh pendidikan di SMA Taruna Nusantara sebelum melanjutkan studi Teknik Kelautan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia juga menyelesaikan pendidikan S2 di School of Business and Management ITB.
Sebelum menjabat sebagai Dirut Pertamina pada November 2024, Simon pernah menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Independen Pertamina, menggantikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sejak Juni 2024 hingga November 2024.
Sikap Simon terhadap Kasus Korupsi di Pertamina
Pada 26 Februari 2025, Kejaksaan Agung menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah di Pertamina Patra Niaga.
Hingga saat ini, sudah ada sembilan tersangka, dengan dugaan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.
Simon menegaskan bahwa isu BBM oplosan yang beredar di masyarakat tidak berdasar.
Ia memastikan Pertamax dan produk lainnya tetap memiliki kualitas baik sesuai spesifikasi Kementerian ESDM.
"Operasional Pertamina berjalan lancar, dengan pengawasan ketat dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS)," ujar Simon.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum terbukti.
Kekayaan Simon Aloysius Mantiri
Berdasarkan laporan keuangan Pertamina tahun 2022, Simon diperkirakan menerima gaji, tunjangan, dan bonus tahunan sekitar Rp36,9 miliar atau setara Rp3 miliar per bulan.
Angka ini melampaui gaji Presiden RI yang mencapai Rp62,7 juta per bulan.
Sebelum bergabung dengan Pertamina, Simon memiliki latar belakang di dunia bisnis, khususnya di sektor pertambangan.
Ia pernah menjabat sebagai Personal Assistant CEO hingga Direktur di PT Nusantara Energi, anak usaha Nusantara Group.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Agro Industri Nasional (Agrinas), yang terlibat dalam proyek Food Estate di Kalimantan Tengah.
Saat ini, kekayaan Simon belum dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) karena ia baru menjabat sebagai Dirut Pertamina.
Namun, ia diyakini memiliki aset yang cukup besar berdasarkan pengalaman bisnisnya di berbagai sektor.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]