"Nah Ini kita lagi berupaya untuk bicara komunikasi dgn perbankan gimana Rp 5-7 juta ini bisa terselesaikan bisa diberikan mungkin dengan rate tertentu kalau bisa bunga 0% sehingga pemilik motor yang mau konversi itu tidak mengeluarkan biaya," jelasnya.
Dia menekankan bahwa biaya tersebut akan diarahkan kepada mereka yang memang benar-benar membutuhkannya.
Baca Juga:
Negara Hadir, Kini 2.412 Masyarakat Kurang Mampu di Sumsel Bisa Nikmati Listrik
Selain itu, dia menyatakan bahwa upaya sedang dilakukan agar pinjaman biaya tersebut dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya.
Lebih lanjut, dia mencatat bahwa saat ini Indonesia telah memiliki 28 konversi yang bersertifikat, dan 13 bengkel konversi telah tergabung dalam platform digital kapasitas konversi, dengan total kapasitas mencapai 38.124 unit per tahun.
Salah satu strategi lain yang diusulkan adalah pengembangan platform digital dan intensifikasi sosialisasi program konversi.
Baca Juga:
2.412 Masyarakat Kurang Mampu di Sumsel Kini Bisa Nikmati Listrik
Jisman menjelaskan bahwa lebih dari 5.500 masyarakat telah berpartisipasi dalam sosialisasi tersebut, yang melibatkan kegiatan di 10 provinsi, seperti pameran, bimbingan teknis, dan talk show radio.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) juga telah mengadakan pelatihan dan workshop di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi dengan total 617 peserta, termasuk dari SMK otomotif, bengkel UMKM, bengkel universitas, dan Balai Latihan Kerja.
"Perkembangan platform digital nanti ini biar termonitor terkendalikan nanti kita lihat seperti apa pergerakan dari motor-motor tersebut. Dalam artian kita mengetahui kalau itu dijalankan akan apa mengurangi karbondioksida," jelasnya.