WahanaNews.co |
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, meminta langkah
tegas dari Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra,
untuk segera mengembalikan 101 armada pesawat yang tak terpakai ke perusahaan
penyewa pesawat atau lessor.
Andre mengatakan, percepatan
pengembalian pesawat merupakan salah satu opsi yang bisa ditempuh Garuda
Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Jadi Lambang NKRI, Apakah Burung Garuda Benar-benar Ada?
"Selama ini, yang
menjadi biang kerok adalah banyaknya pesawat yang tidak produktif. Pak Dirut
tadi sebutkan, Garuda punya 142 pesawat, sementara yang terbang saat ini hanya
41 pesawat. Salah satu pilihan berani yang harus diambil adalah mengembalikan
pesawat yang tak terpakai ke lessor.
Saya minta manajemen bernyali, balikin saja pesawatnya," kata Andre,
dikutip Selasa (22/6/2021).
Andre mengatakan itu dalam
RDP Komisi VI dengan jajaran Direksi PT Garuda Indonesia, Senin (21/6/2021).
Andre mengatakan, manajemen
Garuda Indonesia saat ini memang terbebani kesalahan manajemen di masa lalu.
Baca Juga:
Irfan Setiaputra Pastikan Garuda Tetap Beroperasi Selama Angkutan Haji 1445H/2024M
Di antaranya terkait dugaan
korupsi dan mark-up yang mewarnai
sejumlah kontrak pengadaan pesawat yang membuat perusahaan terus merugi.
"Sudah kemahalan harganya,
banyak yang tak terpakai. Bahkan ada yang menyebut bahwa pesawat Garuda itu
bisa break event point 100% kalau
bisa terisi 40%. 20 di sayap kanan dan 20 persen sayap kiri. Jadi, Pak
Direktur, tunjukkan nyali dan keberanian anda, kembalikan saja pesawatnya ke lessor," tegas Andre.
Dalam kesempatan itu, Andre
juga mempertanyakan kejelasan dari opsi pensiun dini yang ditawarkan pihak
manajemen PT Garuda Indonesia terhadap para pegawai.
Untuk diketahui, hingga saat
ini sudah ada 1.511 karyawan menerima tawaran pensiun dini dari perusahaan
pelat merah tersebut.
"Dari total kurang lebih
5.000 karyawan Garuda Indonesia, Bapak menyebut 1.511 karyawan telah menerima
pensiun dini. Setiap naik pesawat saya ditanya, Pak Andre kami ditawari pensiun
dini tapi belum kami ambil. Yang dibutuhkan Garuda Indonesia sebenarnya berapa
karyawan, supaya kita tahu agar Garuda tetap bisa terbang? Ini perlu kejelasan
dari manajemen," kata Andre.
Sementara dari sisi bisnis,
Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat itu mengapresiasi manajemen Garuda Indonesia
yang kini dipimpin oleh Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama.
Sebab, saat ini bisnis kargo
Garuda Indonesia cukup baik meski di tengah pandemi.
"Bisnis kargo Garuda
Indonesia bisa tembus di angka 30% dan kadang mencapai 50%. Sebab selama ini
hanya mencapai 10% saja pendapatannya," kata Andre. [dhn]