WAHANANEWS.CO, ACEH - Pemerhati politik dan pemerintahan, Risman Rachman, menanggapi tentang pernyataan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh, Zulfadhli yang mengatakan jika Surat Keputusan (SK) penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Aceh sebagai permainan.
Saat ini pernyataan Zulfadhli sendiri telah menjadi perbincangan publik. Pasalnya, hal itu disampaikan Zulfadhli dalam sidang paripurna DPR Aceh yang disiarkan secara live melalui YouTube.
Baca Juga:
Polres Aceh Timur: 150 Personel Amankan Penghitungan PSU Pemilu 2024
“Otomatis kabar itu akan jadi konsumsi publik, sampai ke Mualem yang sedang orientasi (retret) dan menyebar ke berbagai kepala daerah, dan tidak tertutup kemungkinan ikut diketahui oleh petinggi Gerindra,” ujar Risman dikutip dari rmol.id, Minggu (23/2/2025).
Risman juga menilai, jika pernyataan dari Zulfadhli yang menyebut SK Plt Sekda Aceh sebagai permainan dari Wakil Gubernur (Wagub) Fadhlullah (Dek Fadh) dan Bendahara Partai Gerindra Aceh, Teuku Irsyadi menjadi tuduhan serius yang harus segera disikapi.
“Bahaya sekali jika tuduhan itu diterima sebagai kebenaran oleh masyarakat,” ungkapnya.
Baca Juga:
Pj Gubernur Aceh Terbitkan Pergub untuk Pembayaran Gaji ASN
Bukan tidak mungkin, lanjut Risman, hal ini akan mengganggu hubungan baik yang sudah terjalin puluhan tahun antara Partai Aceh dengan Gerindra dan antara Prabowo-Mualem.
“Jika itu diseriusi efeknya pada pembangunan Aceh, padahal Aceh tidak bisa berjuang sendiri, tidak cukup dengan DPRA, tapi juga butuh DPR RI, juga dukungan Presiden RI,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Risman, akan menjadi hal yang tidak elok, jika ada pihak-pihak yang menduga bahwa dinamika yang panas sama seperti sebelumnya, dalam rangka negosiasi Pokok-pokok Pikiran (Pokir).