"Saya
yakin Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata MNC Lido City akan menjadi kebanggaan
nasional dan destinasi wisata baru di Indonesia yang dapat mendukung dan
berkontribusi bagi percepatan pencapaian target pemerintah pusat maupun daerah,"
katanya, melalui akun Instaram,
Selasa (16/2/2021).
"Etika menjadi pejabat publik gimana?
Sekarang campur aduk, antara pejabat publik tapi punya bisnis," demikian
komentar dosen di Program Doktor Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan Universitas
Gadjah Mada (UGM), M Baiquni, terhadap
kasus ini, kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Baca Juga:
Bupati dan Forkopimda Hadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Karo Terpilih
Baiquni mengatakan, jika kepentingan orang kaya yang dekat dengan penguasa terus
difasilitasi, maka yang dirugikan adalah masyarakat.
"Oligarki-oligarki ini menguasai ruang
dan orang. Kalau begini terus yang akan tercipta nanti ketimpangan sosial," katanya.
Ekonom dari Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi, punya pandangan berbeda.
Baca Juga:
Penetapan Ketua PN Tarutung: Permohonan Eksekusi Ditolak, Dinyatakan Non-Eksekutabel
Menurutnya, KEK Lido
bisa jadi contoh pengembangan KEK yang selama ini lelet karena digarap BUMD.
Jika swasta seperti Hary Tanoe masuk,
mungkin proses pembangunan dan pengembangan kawasan akan bisa lebih cepat
realisasi.
"BUMD tak terlalu bagus untuk
menangkap investor dan mengembangkan KEK. Terlepas dari figur Hary Tanoe, saya
rasa dalam hal ini Donald Trump yang akan masuk jadi investor di KEK Lido jadi
pertimbangan perintah. Pemerintah sudah lihat ada komitmen investasi dari AS.
Beda dengan kawasan ekonomi lain. Kawasan lain membuat cangkang dulu baru cari
investor," katanya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.