WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan, seluruh tower hunian pekerja konstruksi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara selesai pada Februari 2023.
"Mungkin sekitar Februari tahun ini sudah selesai, dan hunian pekerja konstruksi ini sudah siap untuk dihuni," ujar Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (13/1/2023).
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Ia mengatakan, rencananya, Kementerian PUPR melalui Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN akan membangun 22 tower hunian pekerja konstruksi IKN dan yang telah selesai terbangun sebanyak 9 tower.
Tujuan pembangunan hunian pekerja konstruksi tersebut, kata dia, adalah agar para pekerja berada dalam satu kawasan.
Pembangunan hunian pekerja konstruksi tersebut dimaksudkan sebagai prototipe atau percontohan hunian bagi pekerja maupun tenaga-tenaga pendukung yang perlu disediakan oleh para pelaku pembangunan, dengan semaksimal mungkin mendorong partisipasi sumber-sumber pembiayaan non-APBN.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Konsep hunian pekerja konstruksi IKN sendiri adalah mencegah kekumuhan, memobilisasi pekerja secara masif, optimalisasi penggunaan anggaran, dan meminimalisasi waktu pembangunan.
Kapasitas hunian pekerja konstruksi IKN sendiri, kata dia, terdiri dari satu tower tenaga ahli dengan kapasitas 288 orang.
Sedangkan, 21 tower tenaga terampil di mana 9 unit tower tipe A memiliki kapasitas hingga 6.912 orang, dan 12 unit tower tipe B memiliki kapasitas 9.408 orang.
Hunian pekerja konstruksi IKN pun dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti masjid, mess hall, toko, kantor dan klinik.
Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono menyebut, progres pembangunan ibu kota baru itu berjalan sesuai jadwal atau on track, terutama untuk penyediaan hunian pekerja konstruksi.
Bambang juga mengungkapkan bahwa penyediaan hunian pekerja tersebut menjadi satu pendekatan baru dalam upaya memanusiakan para pekerja konstruksi.
Hunian pekerja konstruksi IKN pun dikerjakan oleh KSO PT Wijaya Karya Gedung dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp567 miliar. Hunian tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi modular.[mga]