WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, resmi menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES)
periode 2021-2024, menggantikan Ketua sebelumnya yang
dijabat oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso.
Penetapan Erick sebagai pimpinan MES
sendiri berdasarkan hasil sidang Tim Formatur Munas MES V yang digelar secara
virtual pada Sabtu (23/1/2021) sore.
Baca Juga:
Erick Thohir Umumkan Dua Tim Asing Tampil di Piala Presiden
Dalam sambutannya, Erick menyampaikan
apresiasi kepada seluruh pengurus yang telah memberikan kepercayaan padanya untuk menakhodai MES dalam empat tahun mendatang.
Dia pun berjanji untuk menjaga amanah
tersebut dengan mempercepat upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di
Indonesia.
"Bismillah, ini adalah amanah
yang harus saya jaga. Saya merasa terhormat bisa memimpin sebuah organisasi
yang punya visi dan misi yang kongkrit untuk pengembangan ekonomi Syariah di
Indonesia," tegasnya.
Baca Juga:
Sinergi Pemerintah dan PSSI: Prabowo Subianto Diangkat Jadi Dewan Kehormatan
Erick menyampaikan, di bawah
kepemimpinannya, MES ingin
membuktikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi ekonomi
syariah untuk bangkit dan memiliki daya tahan lebih baik atas berbagai gejolak
ekonomi.
"Kondisi pandemi harus menjadi
momentum, untuk menunjukkan bahwa ekonomi syariah memiliki daya tahan lebih
baik terhadap gejolak dan krisis," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti tingkat penetrasi bank syariah Indonesia
yang masih rendah.
Bahkan, jika
dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, tingkat penetrasinya sangat jauh
tertinggal.
"Data penetrasi bank syariah kita
masih rendah kalau kita bandingkan dengan Turki dan Yordania. Jangan bandingkan
dengan Malaysia, padahal tetangga tapi jauh sekali," jelas Menteri Erick, dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic
Economic Forum (IIEF) pada Jumat (22/1/2021).
Sebagai negara dengan penduduk muslim
terbesar di dunia, penetrasi pasar bank syariah di Indonesia masih sangat
rendah, yaitu 4,1 persen.
Sementara Malaysia sudah mencapai 29
persen, Yordania 16,4 persen, dan Turki 6,1 persen.
Oleh sebab itu, pemerintah terus
berusaha meningkatkan penetrasi bank syariah. Terlebih lagi, pergeseran minat
penduduk Indonesia terhadap konsep syariah sudah mulai terjadi sejak 2016.
Sementara itu, Ketua Umum MES sebelumnya, Wimboh
Santoso, mengatakan, dalam upaya pemulihan ekonomi saat
ini, kontribusi semua sektor, termasuk ekonomi dan keuangan syariah, sangat diperlukan dalam percepatan
pemulihan ekonomi nasional ini.
"Dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi
Nasional, peran sektor jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalis
penggerak dalam memulihkan perekonomian kita, termasuk tentunya peran dari
sektor ekonomi dan keuangan Syariah," kata Wimboh, dalam
sambutannya pada pembukaan Musyarawah Nasional MES V secara virtual, di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
Menurut Wimboh, di tengah pandemi ini,
sektor jasa keuangan Syariah tetap mampu tumbuh cukup tinggi, yaitu sebesar
21,58 persen yoy (2019: 13,84 persen), bahkan pembiayaan bank umum Syariah
mencatatkan pertumbuhan 9,5 persen yoy di tengah kontraksi kredit perbankan
nasional sebesar -2,41 persen.
Perkembangan ekonomi dan keuangan
Syariah di Indonesia juga turut diapresiasi dunia internasional.
Sepanjang tahun 2020, Indonesia telah
diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik dalam hal ekonomi dan
keuangan Syariah, yaitu Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020
menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 secara global sebagai The Most
developed countries in Islamic Finance dan Global Islamic Economy Indicator
2020/2021 mencatat Indonesia sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi
Syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan Syariah.
Di lain pihak, Wapres Ma"ruf Amin dalam kesempatan
itu mengatakan bahwa pengembangan ekonomi syariah harus bersinergi dengan
sistem konvensional untuk memperkuat dan mempercepat proses pemulihan ekonomi
nasional.
"Perlu dukungan dan komitmen yang
sungguh-sungguh termasuk dari MES agar perkembangan ekonomi dan keuangan
syariah dapat semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional," kata
Wapres. [dhn]