"Peningkatan suhu permukaan laut akibat emisi gas rumah kaca memicu sirkulasi siklonik yang lebih sering dan lebih kuat. Akibatnya, terbentuk bibit siklon yang berkembang menjadi badai tropis," jelasnya.
Secara teori, Indonesia yang berada di garis khatulistiwa seharusnya bukan wilayah tumbuhnya badai tropis, karena rotasi Bumi menciptakan gaya korioli yang menghalau badai tropis di bawah lintang 10 derajat.
Baca Juga:
BMKG: Hari Raya Idulfitri, Waspada Hujan Lebat di Dua Hari Lebaran
Namun, anomali terjadi pada 2021 ketika badai tropis justru terbentuk di zona tropis Indonesia.
"Ini merupakan kejadian yang menyimpang dari teori meteorologi, dan bisa semakin sering terjadi jika kita gagal mengendalikan laju pemanasan global," pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.