WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Transmigrasi (Kementrans) mengirimkan Tim Ekspedisi Patriot yang melibatkan peserta termuda sebagai bagian dari upaya menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah transmigrasi.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Velix Wanggai, menyebut tim ini melakukan pemetaan potensi ekonomi di 154 kawasan transmigrasi di Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo: Tak Semua Harus Bergantung pada APBN, Danantara Siap Tancap Gas
Dua peserta muda yang terpilih yakni Bonaventura Remalia Putri Pipina (19), mahasiswi Universitas Musamus Papua yang tercatat sebagai anggota termuda, serta Caesaryo Arif Wibowo (24), mahasiswa magister Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang dipercaya menjadi ketua tim termuda.
"Peserta termuda Tim Ekspedisi Patriot adalah simbol bahwa keberlanjutan pembangunan transmigrasi bergantung pada regenerasi. Dengan kolaborasi lintas generasi, kita bisa merancang pemetaan potensi, menarik investasi, hingga menyiapkan industrialisasi yang menopang ekonomi transmigrasi," kata Velix dalam keterangan tertulis, Senin (18/8/2025).
Menurut Velix, tujuan utama program ini adalah meneliti potensi wilayah sekaligus mengembangkan komoditas unggulan, agar kawasan transmigrasi berkembang menjadi pusat ekonomi berbasis hilirisasi, industrialisasi, dan investasi.
Baca Juga:
Satgas Percepat Operasional Koperasi Desa, Fokus pada Bisnis Potensial dan Infrastruktur
"Tim Ekspedisi Patriot merupakan salah satu program strategis Kementrans menugaskan peneliti muda ke daerah transmigrasi. Untuk mengkaji potensi sumber daya, mengidentifikasi komoditas unggulan, dan merumuskan strategi pengembangan kawasan," jelasnya.
Program ini mulai berjalan pada 2025, dengan misi menjadikan transmigrasi sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru.
Para peneliti akan ditempatkan di berbagai lokasi transmigrasi yang berpotensi di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, maupun industri pengolahan.
"Kementrans menegaskan transmigrasi bukan hanya pemindahan penduduk, melainkan strategi penciptaan pusat ekonomi baru yang terintegrasi dengan pembangunan nasional. Partisipasi generasi muda, khususnya mahasiswa, menjadi kunci untuk melahirkan gagasan segar dan inovasi di lapangan," tambah Velix.
Ia menyebut, peserta terlebih dahulu mendapatkan pembekalan pada 24–25 Agustus, berupa pelatihan riset, pendekatan sosial, dan metode identifikasi potensi daerah. Hasil kajian Tim Ekspedisi Patriot nantinya akan dijadikan acuan pemerintah dalam menyusun kebijakan terkait hilirisasi, industrialisasi, dan investasi transmigrasi.
"Munculnya ketua tim termuda berusia 24 tahun dari ITS, serta anggota termuda 19 tahun dari Papua. Membuktikan semangat generasi muda untuk membangun bangsa, melalui program Transmigrasi Patriot, kawasan transmigrasi akan berkembang menjadi pusat ekonomi," ungkapnya.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]