Sinyal-sinyal tersebut dibuktikannya
dari imbal hasil surat berharga negara di AS yang sudah mulai menunjukkan
penurunan setelah sebelumnya terus mengalami kenaikan jangka pendek pada pekan-pekan awal Januari 2021.
"Dengan pernyataan-pernyataan
yang menyejukkan yield
treasury mengalami penurunan dan kondisi pasar keuangan global juga semakin
baik dan ini juga sejalan dengan perkiraan-perkiraan kami bahwa dengan
perbaikan global," tegasnya.
Baca Juga:
BI: Redenominasi Rupiah Tidak Dilakukan dalam Waktu Dekat ini
Perkiraan derasnya aliran modal asing
yang akan masuk ke Indonesia, kata Perry, juga dipengaruhi oleh keberlanjutan
stimulus fiskal dan moneter di banyak negara, tidak hanya di AS.
Akibatnya, likuiditas di tingkat
global sangat memadai.
"Di banyak negara, baik maju dan
berkembang. Demikian juga dari berlanjutnya kebijakan moneter akomodatif bahkan suku bunga rendah dan ekspansi moneter di banyak negara itu sebabkan kondisi likuiditas global
meningkat," ungkap dia. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.