WahanaNews.co | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar menegaskan, desa memegang peranan sangat strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Hal itu bisa dilakukan dengan menggarap maksimal segala potensi di dalamnya.
Baca Juga:
Pengambilan Sumpah PNS Baru di Kemendes PDTT, Ini Pesan Gus Halim
Berdasarkan data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) ternyata 71 persen penduduk Indonesia adalah warga desa. Sementara wilayah Indonesia terdiri 91 persen desa. Dengan kata lain hanya terdapat 9 persen wilayah kelurahan.
"Ini yang harus kita sadari betul betapa desa ini sangat strategis di dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan dan implementasi kebijakan," kata Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Halim dalam acara Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) The Exporience 2022 di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (30/7/2022).
Gus Halim berharap seiring berjalannya waktu peran desa semakin maksimal untuk menjawab segala soal bangsa khususnya ketahanan pangan.
Baca Juga:
Gus Halim: Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Kades Muncul dari Arus Bawah
Apabila urusan pangan di desa teratasi, maka otomatis 71 persen masalah pangan nasional sudah beres.
Salah satu bukti bahwa desa bisa, lanjut Gus Halim, saat ini bangsa Indonesia masuk kategori aman urusan pangan di saat negara-negara lain kalang kabut dengan urusan pangan dalam negeri mereka masing-masing.
"Alhamdulillah Indonesia sampai hari ini masih nyaman-nyaman saja, itu semata-mata karena kita punya 74.961 desa, yang itu sama dengan 91 persen wilayah Indonesia atau itu sama dengan 71 persen penduduk Indonesia," pungkasnya.
Diketahui KTNA Sragen The Exporience 2022 adalah digelar dengan tujuan mengajak generasi milenial untuk melirik dunia pertanian sebagai prospek bisnis masa depan, di mana dalam acara tersebut selain seminar dan diskusi juga terdapat pameran produk pertanian.
Turut hadir dalam acara tersebut yakni Komisi IV DPR RI Luluk Nurhamidah dan Wakil Bupati Sragen, Suroto.
Sedang Gus Halim didampingi Dirjen Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Sugito dan Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PIED) Harlina Sulistyorini. [qnt]