WahanaNews.co | Abu
Janda alias Permadi Arya tersandung kasus twit war 'Islam Arogan'. Dia sempat
dipertemukan dengan kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Gus Miftah.
Baca Juga:
Soal Islamofobia, Mahfud MD: Yang Bilang Itu Abu Janda Bukan Pemerintah
Dalam kesempatan itu, Gus Miftah ingin mendengar langsung
apa maksud Abu Janda menuliskan Islam Arogan dalam komentar terhadap twit dari
Ustaz Tengku Zulkarnaen. Pertemuan itu terjadi di podcast Deddy Corbuzier.
Di awal obrolan, Abu Janda menjelaskan maksud dari Islam
Arogan di situ, yakni Islam aliran keras yang menurutnya digunakan oleh Tengku
Zulkarnaen. Sayangnya, tulisan itu tidak lengkap disampaikan dalam kolom komentar.
"Yang aku maksud ini adalah aliran Tengku Zul itu Islam
yang dari Arab itulah yang Islam aliran Tengku, Islam transnasional yang memang
dari Arab," kata Abu Janda.
Baca Juga:
Abu Janda Sebar Hoax Anies soal ACT, Bamus Betawi: Provokasi!
Gus Miftah menilai, tulisan itu tidak bijak kalaupun
penjelasannya ingin mengarah ke salah satu aliran Islam keras. Sebab, komentar
itu berdiri sendiri atau pun dikaitkan dengan yang lain tetap menimbulkan
polemik.
"Ini sebenarnya kalau seorang Permadi Arya lebih smart
ini enggak harus sebesar ini," kata Gus Miftah.
"Kalau begini mau mandiri mau nyambung orang akan susah
memahami yang arogan Islam di Indonesia itu adalah Islam. Inilah yang jadi
permasalahan," tambah dia.
Gus Miftah mengatakan, pilihan kata yang tidak tepat membuat
orang jadi salah memahami isinya.
Abu Janda harusnya bisa memakai kata yang lebih spesifik
langsung berkomentar soal aliran Islam yang digunakan Tengku Zulkarnaen dalam
tulisannya.
Sehingga orang tak perlu lagi menafsirkan lebih jauh
terlebih menilai bahwa yang arogan Islamnya bukan orangnya.
"Saya menganggap seandainya Mas Arya menggunakan
konotasinya ke atas model Islam seperti Anda, mungkin orang tidak jadi salah
persepsi," tutur dia.
"Kata-katanya. Artinya kalau beliau membela seperti
ini, apa pun umpamanya orang akan menganggap sudah punya capture yang dianggap
Islam secara umum kok dikatakan radikal. Marahnya gara gara itu," tambah
dia.
Gus Miftah rupanya sudah lama ingin menemui Abu Janda. Dia
ingin sekali memarahi, menceramahi, dan menasihati Abu Janda atas perbuatannya
selama ini. Terlebih, Abu Janda selalu dikaitkan dengan NU.
Dalam video itu, Gus Miftah bahkan menunjuk-nunjuk Abu
Janda. Di sisi lain, Abu Janda hanya mengangguk-angguk saja.
Saya sudah lama mendam mau menceramahi orang ini. Dan
puncaknya ini. Karena apa yang dia twit, yang membuat saya sangat enggak enak
hati. Selalu dikaitkan dengan PBNU dan sekarang ini dikaitkan dengan NU secara
umum.
Meski sudah memarahi Abu Janda, Gus Miftah tak masalah bila
Abu Janda mengeklaim dirinya warga NU. Tapi, dia harus sadar ada nama besar NU
di setiap tindakan yang dilakukan.
"Saya enggak masalah Mas Arya ini ngaku NU karena semua
orang boleh NU. Saya pengin ke depan setelah ketemu, saya enggak ada urusan
beliau jadi striker selalu mengomentari twit provokatif. Tapi jangan dampaknya
kena ke Islam apalagi wabil khusus NU. Saya mau nemui. Ya siapa tau omongan
saya didengar Mas Arya," ucap dia. [qnt]