Pada sektor LPG, permintaan diproyeksikan meningkat seiring aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun. Meski demikian, stok nasional dipastikan tetap dalam kondisi stabil.
Proyeksi penyaluran LPG selama periode posko meningkat sekitar 7,2 persen dibandingkan rata-rata penyaluran normal.
Baca Juga:
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Sukabumi Lakukan Penambahan Daya untuk PT Manito World II
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi bersama Pertamina menyiagakan 40 terminal LPG, 736 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SP(P)BE), serta 6.634 agen LPG.
Ketahanan stok LPG nasional diperkirakan aman dengan coverage days sekitar 12 hari, sementara di wilayah dengan permintaan tinggi, agen dan pangkalan LPG disiagakan selama 24 jam.
Penyaluran gas bumi juga dipastikan aman untuk 3.334 pelanggan komersial dan industri, 2.845 pelanggan kecil, serta lebih dari 817.000 pelanggan rumah tangga melalui jaringan gas (jargas).
Baca Juga:
Etanol 3,5 Persen Jadi Alasan BBM Impor Pertamina Tak Laku di Swasta
Selain itu, pasokan gas untuk pembangkit listrik didukung oleh lebih dari 34.000 kilometer jaringan pipa gas, 16 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU), serta tiga terminal Liquefied Natural Gas (LNG) yang tersebar di 18 provinsi dan 74 kabupaten/kota.
Untuk sektor niaga, volume penyaluran diperkirakan menurun sekitar 5,4 persen dibandingkan realisasi Nataru 2024.
Di sektor ketenagalistrikan, Kementerian ESDM memproyeksikan pasokan listrik di sistem Jawa-Bali, Sumatra, Kalimantan, serta sebagian besar wilayah Indonesia Timur berada dalam kondisi aman selama periode Nataru.