WahanaNews.co | Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar PArlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai dana Otonomi Khusus (Otsus) belum menunjukkan signifikasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh. Disisi lain, Indonesia bersama pemimpin dunia lainnya, telah menyepakati rencana aksi global melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGD's) berisi 17 tujuan dari 169 target yang diharapkan tercapai pada 2030 mendatang.
Di antara target SDGs tersebut adalah menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan dan mengurangi ketimpangan. "Sehingga, saya kira perlu suatu kajian yang lebih mendalam supaya Aceh ini bisa diberikan perhatian sebagaimana mestinya. Artinya dari sisi pendidikan, kesehatan, dari sisi lain apakah kita hanya cukup sampai di (istilah) Otsus itu saja. Karena efektivitas (dana Otsus) itu sejauh ini tidak menggambarkan yang cukup signifikan," urai Hafisz saat mengikuti Kunjungan Kerja BKSAP SDG's Day bertema 'Optimalisasi Peran Diplomasi Parlemen Melalui Pendidikan dan Pertukaran Budaya di Banda Aceh, Aceh, Selasa (29/2/2022).
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
Padahal, lanjutnya, jika dana otsus Aceh tersebut optimal untuk pembangunan infrastruktur, maka sekaligus akan dapat menekan angka kriminalitas remaja yang disebabkan karena kecanduan game online. Pendekatan infrastruktur ini juga akan berdampak signifikan pula bagi keterbukaan akses pendidikan kesejahteraan masyarakat Aceh.
"Karena dari infrastruktur tersebut hasil bumi diangkut. Dengan infrastruktur tersebut kegiatan lebih cepat, juga ketimpangan yang terjadi di daerah yang akan bisa teratasi, sehingga angka kriminalitas bisa terkontrol," tutup Anggota Komisi XI DPR RI tesebut. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.