WahanaNews.co | Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru menunjukkan bahwa mayoritas publik sama sekali tidak percaya jika Brigadir Yosua atau Brigadir J mengancam dan melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
"Mayoritas tidak percaya sama sekali dengan berita tersebut (52,6 persen), dan sekitar 33,8 persen kurang percaya," demikian informasi dalam rilis yang diterima, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga:
Buntut Panjang Perselisihan Poltracking dan Persepi: Data Survei hingga Target Sanksi
Survei Indikator memperlihatkan, mayoritas warga tahu pemberitaan bahwa Brigadir Yosua dituduh melakukan pengancaman dan pelecehan kepada Putri. Mayoritas itu sebesar 65,4 persen.
Hanya 34,6 persen masyarakat yang mengaku tidak tahu pemberitaan itu.
Dari hasil survei, hanya 1,9 persen yang sangat percaya bahwa ada ancaman dan pelecehan yang dilakukan Brigadir Yosua.
Baca Juga:
Edy-Hasan Kandas di Survei, PDIP Banyak Pilih Paslon Bobby-Surya
Sementara itu, mereka yang mengaku cukup percaya sebanyak 7,9 persen. Responden yang tidak tahu atau tidak jawab ditanya soal itu sebesar 3,7 persen.
Selain itu, survei Indikator menunjukkan bahwa 81,8 persen responden menilai Brigadir Yosua sengaja dibunuh karena alasan tertentu.
Hanya 10 persen yang berpendapat bahwa Brigadir Yosua tewas terbunuh akibat adu tembak karena didapati melakukan pengancaman dan pelecehan seksual terhadap Putri.
Indikator juga menyoroti masih simpang siurnya motif pembunuhan di kasus ini.
Untuk itu, Indikator meminta masyarakat berpendapat soal pengungkapan motif pembunuhan.
Hasilnya, mayoritas atau 65,6 persen masyarakat mengatakan agar motif atau alasan pembunuhan segera diungkap ke publik.
"29,7 persen (berpendapat) untuk menjaga perasaan semua pihak yang terkait, motif atau alasan pembunuhan tidak diungkap oleh kepolisian saat ini, pengungkapan akqn dilakukan di masa persidangan," ujar Indikator.
Survei ini dilakukan pada 11-17 Agustus 2022 melalui sambungan telepon.
Pengambilan sampel survei ini sebanyak 1.229 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling. [qnt]