Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan saat penyelenggaraan Wirausaha Merdeka menjadi hal yang penting, salah satunya dengan melakukan pendekatan kepada praktisi di dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
“Melalui praktisi, maka adik-adik mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang luar biasa. Mereka juga bisa langsung praktek didampingi mentornya,” imbuh Bryan.
Baca Juga:
Bermodus Teteskan Obat Mata, Rektor Universitas Pancasila Diduga Lecehkan Karyawan
Dukungan dan kolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) juga menjadi keharusan dalam melaksanakan Wirausaha Merdeka. Manfaat tersebut, kata Bryan, akan dirasakan para mahasiswa setelah menjadi wirausahawan.
“Beberapa mahasiswa sudah ada yang mempunyai usaha dan mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), logo halal atas usahanya. Luar biasa sekali capaiannya adik-adik kita,” tutur Bryan.
Ke depan, kolaborasi akan dilakukan dengan lebih banyak perguruan tinggi. Masyarakat dapat melihat dan memantau Program Wirausaha Merdeka melalui laman wirausahamerdeka.id atau media sosial @wirausahamerdeka.
Baca Juga:
Inilah 10 Sekolah Terbaik di Jakarta Berdasarkan Nilai Tertinggi di UTBK 2022
“Bagi perguruan tinggi yang telah memiliki program wirausaha, silakan dipersiapkan dan disusun proposalnya, sehingga saat ada waktu pendaftaran bisa segera mengikuti,” ajak Bryan.
Dalam kesempatan yang sama, Ida Bagus Agung Gunarthawa, salah satu mentor Wirausaha Merdeka menyampaikan apresiasi kepada Kemendikbudristek atas program visioner tersebut.
Menurutnya, program Wirausaha Merdeka sangat dibutuhkan dalam menyambut bonus demografi di Indonesia.