WahanaNews.co | Pasca terjadi pengeroyokan siswa di SMAN 70 Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, mendapat sorotan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI).
Terkait persoalan tersebut, Ketua LPAI Seto Mulyadi, atau akrab disapa Kak Seto mendesak agar tradisi jeres di sekolah dihentikan.
Baca Juga:
Ini Alasan Kak Seto Minta Perlindungan untuk Anak Ferdy Sambo
"Kami menemui 5 anak dari pelaku kasus bullying SMA 70, intinya dia sangat menyesal. Tapi, kami memohon untuk tradisi ini bisa dihentikan, tradisi jeres jadi sesuatu tidak ditepati boleh dipukulin," ujar Kak Seto pada wartawan, Sabtu (9/7/2022).
Tradisi jeres yaitu para junior menjanjikan adanya kegiatan berkumpul dengan jumlah 20 orang. Jika jumlah kumpulan tersebut tidak sampai target, maka dilakukan pemukulan karena junior dianggap sudah berkomitmen dengan tradisi itu.
"Si junior itu sudah komitmen, oke boleh, saya sanggup, bisa kok, ternyata yang kumpul hanya 3 orang. Artinya sudah memenuhi komitmennya siap di Jeres, setiap ditanya dipukul lebam-lebam lah," tuturnya.
Baca Juga:
Arist Merdeka Peringatkan Kak Seto: Tak Perlu Turun Tangan Lindungi Anak-anak Sambo
Dia mengaku bakal berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta agar tradisi itu bisa dihentikan di sekolah.
"Ini nantinya sudah menjadi tugas dinas pendidikan supaya tradisi bullying mohon dengan tegas dihentikan. Jadi harus diciptakan sekolah ramah anak, bebas dari bullying, dan bebas berbagai tindakan termasuk dengan jeres ini," katanya. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.