WahanaNews.co | Upaya peningkatan produktivitas padi yang menjadi salah satu kegiatan strategis Kementerian Pertanian (Kementan), dibahas dalam pertemuan The Fifth Meeting of International Scientific Advisory Board for Strategy “MIDORI” yang dihelat oleh Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS) di Nara, Jepang, beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjry Djufry hadir sebagai perwakilan Indonesia dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Sebagai salah satu anggota dewan penasehat (advisory board), Fadjry menyampaikan perlunya pengkajian lebih mendalam mengenai perbandingan antara budidaya ratun padi dan penggunaan varietas padi berumur genjah.
Dijelaskan bahwa kedua pendekatan tersebut sama-sama dapat meningkatkan produktivitas lahan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP).
Hal tersebut sejalan dengan program yang tengah digencarkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yaitu peningkatan indeks pertanaman sebagai upaya kenaikan produktivitas padi nasional.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
“Dalam konteks varietas yang sesuai untuk tujuan peningkatan IP tersebut, dapat ditempuh strategi tidak hanya pemuliaan varietas padi perennial untuk ratun padi, namun juga padi umur genjah.” Jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/10/2024).
Dalam diskusi yang diikuti oleh tujuh anggota dewan penasehat dari berbagai negara dan organisasi internasional, Fadjry menambahkan bahasan mengenai tata kelola pengairan budidaya padi Alternate Wetting and Drying (AWD) dan pengendalian penyakit blas pada padi.
Dengan tata kelola pengairan dan pengendalian penyakit tersebut, potensi peningkatan produksi padi akan semakin besar.