WahanaNews.co | Upaya peningkatan produktivitas padi yang menjadi salah satu kegiatan strategis Kementerian Pertanian (Kementan), dibahas dalam pertemuan The Fifth Meeting of International Scientific Advisory Board for Strategy “MIDORI” yang dihelat oleh Japan International Research Center for Agricultural Sciences (JIRCAS) di Nara, Jepang, beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Fadjry Djufry hadir sebagai perwakilan Indonesia dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga:
Kasus Pengolahan Karet Kementan, KPK Cegah 8 Orang ke Luar Negeri
Sebagai salah satu anggota dewan penasehat (advisory board), Fadjry menyampaikan perlunya pengkajian lebih mendalam mengenai perbandingan antara budidaya ratun padi dan penggunaan varietas padi berumur genjah.
Dijelaskan bahwa kedua pendekatan tersebut sama-sama dapat meningkatkan produktivitas lahan melalui peningkatan indeks pertanaman (IP).
Hal tersebut sejalan dengan program yang tengah digencarkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yaitu peningkatan indeks pertanaman sebagai upaya kenaikan produktivitas padi nasional.
Baca Juga:
Kementan Paparkan Tata Cara Pendaftaran dan Kriteria Jadi Anggota Brigade Swasembada Pangan
“Dalam konteks varietas yang sesuai untuk tujuan peningkatan IP tersebut, dapat ditempuh strategi tidak hanya pemuliaan varietas padi perennial untuk ratun padi, namun juga padi umur genjah.” Jelasnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/10/2024).
Dalam diskusi yang diikuti oleh tujuh anggota dewan penasehat dari berbagai negara dan organisasi internasional, Fadjry menambahkan bahasan mengenai tata kelola pengairan budidaya padi Alternate Wetting and Drying (AWD) dan pengendalian penyakit blas pada padi.
Dengan tata kelola pengairan dan pengendalian penyakit tersebut, potensi peningkatan produksi padi akan semakin besar.