WahanaNews.co, Bali - Pemerintah memperjuangkan empat hal pokok dalam pengelolaan sumber daya air global pada penyelenggaraan World Water Forum ke 10.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tri Tharyat kepada awak media, di Media Center, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) 2, Badung, Bali, Minggu (19/05/2024).
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
“Pertama adalah kesepakatan internasional melalui Sidang Majelis Umum PBB terkait dengan penetapan Hari Danau Sedunia (World Lake Day). Ini akan menjadi satu legacy yang penting dari WWF,” ujar Tri.
Berikutnya, Indonesia juga akan mengusulkan pembentukan Centre of Excellence terkait dengan isu-isu air dan perubahan iklim serta resiliensi dari kedua situasi tersebut.
“Ketiga adalah apa yang dikenal dengan istilah Integrated Water Resources Management (pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi), khususnya di pulau-pulau kecil yang sangat menjadi kepentingan kita dengan pulau-pulau kecil yang sangat banyak dan juga kepentingan negara-negara berkembang kepulauan kecil,”.lanjut Tri.
Baca Juga:
Momen WWF 2024, PLN Lancarkan Mobilisasi 670 Unit Kendaraan Listrik
Terakhir, Indonesia juga akan berupaya menghasilkan lebih dari 100 proyek konkret di bidang air yang telah dikurasi Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Luar Negeri (Kemlu), serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Ia melanjutkan, penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 kali ini memiliki nilai-nilai dan kegiatan yang berbeda dibandingkan penyelenggaran WWF sebelumnya.
“Untuk kali pertama di dalam sejarah World Water Forum sejak yang pertama dilakukan di Maroko, hingga hari ini baru menjadi forum yang pertama kali ada segmen kepala negara yang kita sebut dengan High Level Meeting. High Level Meeting sudah dikonfirmasi akan dihadiri oleh perwakilan dari 48 negara dan organisasi internasional,” jelasnya.
Selain itu, untuk kali pertama dalam sejarah World Water Forum akan dihasilkan deklarasi tingkat menteri tanpa negosiasi, melainkan hanya dalam bentuk konsultasi.