Berdasarkan temuan Basarnas, lanjut
dia, bagian mesin, yakni turbine disc dan fan blade pesawat, juga mengalami kerusakan.
"Kerusakan pada fan blade menunjukkan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat
mengalami benturan. Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih
berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," jelas Soerjanto.
Baca Juga:
Sriwijaya Air Beberkan Alasan 27 Ahli Waris Belum Dapat Ganti Rugi
Lebih lanjut, sejumlah pihak terkait
hingga saat ini masih mencari black box
atau kotak hitam yang berupa Flight Data
Recorder (FDR) dan Cockpit Voice
Recorder (CVR).
"Dari sinyal yang diperoleh, sudah dilakukan pengukuran dengan triangulasi dan telah
ditentukan perkiraan lokasi seluas 90 meter persegi. Sejak pagi hari tanggal 11
Januari 2021, tim penyelam sudah mencari di lokasi yang sudah diperkirakan.
Sampai dengan sore hari, black box
belum ditemukan dan pencarian masih dilakukan," kata Soerjanto.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air
dengan nomor penerbangan SJ-182 yang berangkat dari Bandara
Soekarno-Hatta Tangerang menuju Bandara Supadio Pontianak, hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021), sekitar pukul 14.40 WIB.
Baca Juga:
KNKT Beberkan Misteri Sriwijaya Air Jatuh di Kepulauan Seribu
Belakangan diketahui, pesawat jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan
Seribu.
Pesawat jenis Boeing 737-500 tersebut
mengangkut 62 orang, terdiri dari 40 penumpang dewasa, tujuh
anak-anak, dan tiga bayi, serta 12 kru pesawat.
Bagi keluarga penumpang yang ingin
mendapatkan informasi terkait kecelakaan SJ-182, bisa
menghubungi hotline Sriwijaya Air di
nomor 021-80637817.