WahanaNews.co
| Beredar
kabar sejumlah warga dari Distrik Gome, Kabupaten Puncak, mengungsi setelah
kontak tembak pecah antara Satgas Nemangkawi dan kelompok kriminal bersenjata
(KKB).
Kabar yang diunggah sejumlah akun Twitter
itu viral di jagat maya.
Baca Juga:
4 Negara Ini Diduga Pasok Senjata ke KKB Papua
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad
Muthofa Kamal, menyatakan, informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
"Hasil pemeriksaan pada foto tersebut
didapati fakta bahwa dokumentasi tersebut merupakan dokumentasi pada 2020,
sekitar Maret hingga pertengahan Juli, yang mana gambar tersebut diambil oleh
salah satu anggota Humas dan dikirimkan kepada awak media sebagai bahan
dokumentasi pemberitaan," ujarnya, melalui keterangan tertulis, Kamis
(29/4/2021).
Menurutnya, foto tersebut merupakan pengungsi
di Kampung Banti dan Kimbeli yang meminta perlindungan aparat keamanan.
Baca Juga:
Anggota KKB Papua Tak Takut Hadapi TNI dan Polri? Ternyata Ini Alasannya
Mereka merasa tertekan dan terancam oleh teror
KKB.
Kamal mengimbau masyarakat tak mudah terpancing
dengan setiap informasi yang beredar di media sosial.
"Diimbau kepada masyarakat untuk tidak
mudah terpancing dengan setiap informasi maupun provokasi yang belum jelas
sumber informasinya karena hal tersebut akan merugikan diri sendiri maupun
orang lain serta dapat mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat,"
ujar Kamal.
Sebelumnya, kontak senjata antara kelompok
kriminal bersenjata (KKB) dan anggota Brimob pecah di Distrik Gome, Kabupaten
Puncak, Papua, Selasa (27/4/2021) pagi.
Kejadian itu menyebabkan seorang anggota
Brimob, Bharada Komang, gugur dan dua rekannya mengalami luka tembak.
"Iya, ada kontak tembak tadi pagi di
Ilaga. Tiga orang korban, satu meninggal, Bharada Komang. Semua korban sudah
dievakuasi ke Timika," ujar Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri, di
Jayapura, Selasa (27/4/2021).
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal,
menyebut, dari kontak senjata tersebut, lima anggota KKB dipastikan tewas
tertembak. [dhn]