WahanaNews.co | Bandara Internasional Kualanamu (KNIA), Sumatera Utara akan dijadikan sebagai pusat penerbangan atau hub internasional bagi kawasan Indonesia bagian barat.
Rencananya setelah menjadi hub internasional, Bandara Kualanamu diproyeksi dapat melayani hingga 65 juta penumpang per tahun pada 2047 mendatang.
Baca Juga:
Israel Meretas Menara Kendali Bandara Internasional Beirut, Keluarkan Ancaman
"Kami berharap KNIA akan menjadi bandara hub internasional terbaik di Indonesia. Setelah menjadi hub internasional, ditargetkan jumlah penumpang di KNIA mencapai 65 juta," kata CEO PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai di Medan, Selasa (20/9).
Menurut Achmad, dalam lima tahun ke depan, Bandara Kualanamu akan menambah rute baru penerbangan ke kawasan Asia Selatan seperti India.
Saat ini, Bandara Kualanamu melayani lima rute internasional antara lain Kulanamu-Kuala Lumpur, Kulanamu-Penang, Kualanamu-Singapura, Kualanamu-Madinah, dan Kualanamu-Bangkok.
Baca Juga:
Kejar Target HUT RI, Pembangunan Bandara VVIP di IKN Dipacu dengan Dana Rp 4,2 T
"Kami akan punya rute baru dari India terutama. Sudah ada pertemuan yang cukup intens dengan airlines yang ada. Kami lihat bahwa posisi KNIA adalah bandara yang paling dekat dengan India, Pakistan dan Bangladesh sehingga kita bisa menjadi bandara hub dari India tersebut," ucapnya.
Achmad menambahkan saat ini KNIA dikelola oleh PT Angkasa Pura Aviasi dan GMR Airports Consortium. AP II menguasai 51 persen saham di PT Angkasa Pura Aviasi. Sedangkan GMR Airports Consortium memegang 49 persen saham.
"GMR Airports Consortium mengelola sekitar 305 juta penumpang di seluruh bandara yang mereka kelola. Dengan pengalaman itu, kami akan mengelola KNIA dengan berbagi keahlian. Karena itu, penting untuk meningkatkan fasilitas di KNIA," urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Supriyanto mengatakan Bandara Kualanamu memiliki peranan strategis dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi barang dan jasa.
Bandara Kualanamu juga harus mampu menandingi dominasi Bandara Changi Singapura dan Bandara Kuala Lumpur.
"Pengembangan KNIA merupakan tuntutan dari pengguna transportasi. KNIA dapat memperkuat konektifitas sistem transportasi internasional. Kami berharap KNIA menjadi lebih profesional dan meningkatkan pelayanan," paparnya. [rsy].