WahanaNews.co | Pemerintah Indonesia siap-siap menyelenggarakan KTT G20 pada tahun 2022 mendatang. Secara resmi, tongkat estafet Presidensi G20 segera diserahkan oleh PM Italia kepada Presiden Joko Widodo pada 30-31 Oktober 2021 mendatang, di Roma.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memperkirakan ada sederet manfaat ekonomi positif bagi Indonesia atas penyelenggaraan G20.
Baca Juga:
Kerja Sama Bisnis antara Indonesia dan Brasil Terus Ditingkatkan pada Berbagai Bidang Prioritas
Di antaranya manfaat langsung yang dapat dicapai jika pertemuan dilaksanakan secara fisik adalah peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun, penambahan PDB nasional hingga Rp7,4 triliun, pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja sekitar 33.000 di berbagai sektor.
"Dengan sekitar 150 pertemuan selama setahun penuh, secara agregat pemerintah memperkirakan manfaat ekonomi yang mungkin timbul dari pelaksanaan rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia dapat mencapai 1,5 sampai 2 kali lebih besar dari pelaksanaan IMF-WBG Annual Meetings 2018 di Bali," ujar Menko Airlangga dalam Konferensi Pers Menuju Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, Selasa (14/9).
Manfaat lainnya, Presidensi G20 juga akan memberikan momentum bagi Indonesia untuk menampilkan keberhasilan reformasi struktural di tengah pandemi, antara lain dengan Undang Undang Cipta Kerja dan Sovereign Wealth Fund.
Baca Juga:
Menko Airlangga Lanjut Dampingi Presiden Prabowo di Konferensi Tingkat Tinggi G20 Brasil
"Ini dapat meningkatkan kepercayaan investor global pada Indonesia dan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional," paparnya.
Selain itu, pemerintah juga berkomitmen untuk menggunakan forum G20 untuk mendorong kepentingan Indonesia terkait pengembangan kualitas sumber daya manusia, serta kerjasama produksi dan distribusi vaksin.
"Pemerintah akan mendorong penguatan komitmen global untuk memastikan vaksin sebagai global public goods, dan di saat yang sama meningkatkan kepastian aksesabilitas vaksin bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang berpendapatan rendah," ucapnya.
Keamanan Delegasi
Menko Airlangga menjamin keamanan dan kenyamanan delegasi peserta konferensi G20 di tahun depan. Mengingat, seluruh pertemuan dan side events G20 di bawah Presidensi Indonesia, akan dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk itu, telah disusun bersama sejumlah parameter kesehatan yang bisa mendukung pelaksanaan pertemuan. Antara lain level asesmen situasi pandemi yang mengacu pada standar WHO, cakupan vaksinasi minimum di lokasi pertemuan, kasus aktif yang rendah, dan ketersediaan rumah sakit tipe A.
"Sepanjang Presidensi Indonesia, dari 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 akan diadakan sekitar 150 pertemuan dan side events yang terbagi atas pertemuan pada tingkat kelompok kerja (Working Groups), tingkat Menteri, tingkat Sherpa dan Finance Deputies, hingga KTT. Jumlah delegasi yang hadir per pertemuan berkisar antara 500 sampai dengan 5.800 sepanjang tahun," tutupnya. [rin]