WahanaNews.co, Cibubur - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan menggelar acara penting bagi badan usaha jasa penunjang tenaga listrik dan penilaian kinerja lembaga sertifikasi ketenagalistrikan untuk periode 2023-2024. Acara ini berlangsung di Avenzel Hotel and Convention, Kranggan, Cibubur, Jawa Barat, Kamis (21/11/2024).
Jisman Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan, dalam sambutannya menekankan bahwa kemandirian energi dan hilirisasi merupakan dua hal yang sangat penting dalam mendukung perekonomian nasional.
Baca Juga:
Selama Periode April-Juni 2024, PLN Pastikan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik
"Seperti yang disampaikan oleh Presiden Prabowo usai dilantik, kemandirian energi adalah salah satu tugas besar kita, dan hilirisasi yang akan menunjang perekonomian kita, dengan target pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yaitu hingga 8%. Saat ini, kita berada di sekitar 5-5,5%," ujar Jisman dalam pidatonya.
Ia menjelaskan bahwa meskipun Indonesia kaya akan sumber daya energi, seperti batu bara dan gas, ketergantungan pada impor, terutama untuk minyak dan LPG, masih menjadi masalah besar.
"Kita memproduksi 600.000 barel minyak per hari, sementara kebutuhan kita mencapai 1,6 juta barel, sehingga impor kita mencapai 1 juta barel per hari. Selain itu, sekitar 80% LPG yang kita konsumsi juga diimpor, yang berarti kita mengeluarkan lebih dari 80 triliun rupiah untuk impor tersebut," jelasnya.
Baca Juga:
Pemerintah Bakal Lelang 'Angin' di Utara Jawa, Sumber Listrik!
Kemandirian energi, menurut Jisman, harus diterjemahkan dalam bentuk energi yang cukup dan terjangkau.
"Energi yang tersedia harus andal dan terjangkau, karena listrik sudah menjadi kebutuhan primer bagi rumah tangga, industri, dan perekonomian. Ketika ekonomi tumbuh, kelistrikan juga harus mendukung pertumbuhannya," kata Jisman.
Dalam konteks hilirisasi, Jisman mencontohkan bagaimana ekspor nikel Indonesia yang dulu hanya bernilai 3,3 miliar dolar, kini telah melonjak menjadi 35 miliar dolar dalam enam tahun terakhir.