WahanaNews.co | Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN)
mencatat 2.235 aduan masyarakat dengan kerugian mencapai Rp 228 juta
hingga 29 April 2021.
Pengaduan dinilai akan terus bertambah
hingga jelang Idulfitri.
Baca Juga:
Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Hingga 31 Mei
"Pengaduan paling banyak dari
sektor keuangan sekitar 1.720 pengaduan. Itu paling banyak terkait asuransi
hampir 70% dan sisanya bervariasi ada yang terkait investasi bodong, berkedok
syariah, pinjaman online dan juga fintech," ujar Ketua BPKN, Rizal E Halim, dalam media briefing, Jumat (7/5/2021).
Adapun pengaduan dari sektor lain,
seperti perumahan sebanyak 89 pengaduan, telekomunikasi (19 pengaduan), transportasi (14 pengaduan), bidang IT dan kendaraan bermotor (16 aduan), listrik dan gas rumah tangga (9 aduan), berikut e-commerce (304 aduan).
"Untuk e-commerce banyak pengaduan terkait dengan barang yang diterima tidak
sesuai pesanan, dengan apa yang ditampilkan di katalog," imbuh Rizal.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
Seiring berkembangnya teknologi
digital, lanjut dia, pengaduan konsumen pun semakin banyak.
Menurutnya, hal itu bagian dari proses
penyempurnaan terhadap ekosistem atau kebijakan yang baru.
Terlebih, proses digitalisasi di
Indonesia didorong pandemi Covid-19, bukan secara natural.
Akibat dipaksa situasi, maka ada
potensi deviasi atau penyimpangan. Baik dari persoalan konsumen, regulasi,
maupun regulator.
"Kalau menjadi suatu kebiasaan
baru, tentunya sektor digital akan meningkat dan tidak mungkin bisa
dihindari," pungkasnya. [dhn]