Pada pidatonya, Presiden juga menekankan pentingnya kohesivitas dan inklusivitas dalam pemenuhan agenda global. Presiden mendorong inventarisasi global atau global stocktake dapat merefleksikan kebutuhan pendanaan negara berkembang serta komitmen negara dari negara maju yang belum terpenuhi.
“Struktur pendanaan loss and damage jangan berbentuk hutang yang membebani dan harus mudah diakses,” imbuhnya.
Baca Juga:
Ironi! KPK yang Geledah Rumah Hasto, Malah Jokowi yang Diserang PDIP
Selain itu, transparansi dan kepastian dalam target pendanaan baru secara kolektif harus dilakukan dengan didukung sumber daya dan teknologi yang memadai. “Melalui upaya kita bersama, G77 and China dapat menjadi motor penggerak agenda iklim dunia,” ujar Presiden. Demikian dilansir dari laman setkabgoid, Senin (4/12).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.