Kepala negara menyebutkan, situasi geopolitik dunia tidak bisa dianggap remeh karena saling bersinggungan. Perang yang terjadi di Palestina maupun di Ukraina yang lokasinya jauh juga bisa berpengaruh kepada Indonesia.
“Kelihatannya enggak ada hubungannya perang yang ada di Palestina dengan Indonesia yang jauh. Ada. Kalau harga minyak naik, artinya semua barang-barang akan ikut naik.”
Baca Juga:
Ajudan Sebut Rekaman Suara Mirip Jokowi Terkait Ahmad Luthfi Dipastikan Hoaks
Begitu pula dengan situasi perang antara Ukraina dan Rusia, sambungnya, yang juga menyebabkan harga gandum dan produk olahannya melonjak tinggi.
“Kelihatannya jauh banget tetapi pengaruhnya bisa ke mana-mana. Itulah geopolitik. Kalau enggak kita cermati bisa menyebabkan harga-harga yang juga naik.”
Hal ketiga yang dikhawatirkan oleh semua negara adalah, bunga pinjaman karena semua negara di dunia memiliki pinjaman.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Untuk itu, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya menjaga stabilitas politik untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Yang paling penting menurut saya bagaimana kita bisa menjaga agar tidak terjadi turbulensi politik. Kita menjaga semuanya agar ada stabilitas politik karena itu menjadi kunci pembangunan di negara manapun. Kalau ini tidak bisa kita pertahankan yang terjadi adalah kerusakan ekonomi kembali. Oleh sebab itu, di sini hadir ketua-ketua partai. Ke depan, sekali lagi, stabilitas politik itu sangat penting sekali.”
Oleh sebab itu, imbuhnya, pembangunan merata, hilirisasi industri, program-program kerakyatan, transformasi menuju ekonomi hijau yang sudah dijalankan oleh pemerintah perlu keberlanjutan.