"Perbedaan itu biasa, beda pilihan biasa, wong yang milih semua rakyat," katanya.
Jokowi lalu mewanti-wanti agar setelah Pemilu usai masyarakat tetap bersatu. Hal itu diperlukan demi membangun negara bersama.
Baca Juga:
Jokowi Geram Dituding Gunakan Ijazah Palsu: Saya Dihina Sehina-hinanya
"Yang paling penting kita berharap semua setelah bertanding kompetisi kompak lagi, bersatu lagi untuk negara dan bangsa yang kita cintai," tutup Jokowi.
Jokowi mengatakan rakyat bebas memilih siapapun calon presiden yang disenanginya. Baginya yang terpenting setelah Pemilu usai rakyat bersatu kembali.
"Bapak seganteng apapun kalau rakyat nggak seneng gimana? Bapak seneng yang ndeso-ndeso kayak saya gini gimana? Pilihan rakyat," ujarnya.
Baca Juga:
Jokowi Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Duduk Sejajar dengan Trump dan Zelensky
Jokowi melanjutkan dengan menyatakan bahwa ini bukan pertama kalinya Indonesia mengadakan Pemilu langsung. Oleh karena itu, menurutnya, tidak ada masalah jika situasi terkadang memanas.
Meskipun begitu, Jokowi memberikan peringatan agar situasi yang agak memanas tersebut tidak dipicu lebih lanjut.
"Kita sudah beberapa kali menggelar Pemilu langsung, seperti pada tahun 2004, 2009, 2014, dan 2019. Jadi, jika terjadi sedikit ketegangan selama Pemilu, itu tidak masalah, yang penting adalah kita tidak perlu memanaskan suasana lebih lanjut dengan tindakan yang tidak perlu, seperti membeli kipas atau kompor," ungkap Jokowi.