WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak ada lonjakan signifikan terkait kasus Covid-19 usai mudik Lebaran 2022.
Hal ini dilontarkan Jokowi saat mengevaluasi mudik pertama yang dilakukan dalam dua tahun terakhir sejak pandemi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Jokowi menilai hal itu terjadi karena masyarakat patuh menjalankan protokol kesehatan.
Selain itu, para pemudik juga mengikuti aturan vaksinasi sebelum pulang ke kampung halaman.
"Alhamdulillah mudik kemarin berlangsung aman dan sehat tanpa ada peristiwa yang berakibat fatal serta tidak ada penambahan kasus Covid-19 yang berarti," kata Jokowi dalam Rapat Terbatas Evaluasi Mudik Lebaran di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Selain kasus Covid-19, Jokowi juga menyoroti jumlah kecelakaan lalu lintas. Ia mengatakan jumlah kecelakaan lalu lintas pada musim mudik tahun ini juga berkurang 45 persen dibanding tahun 2019.
Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena masyarakat mematuhi arahan petugas di jalan.
Namun, Jokowi memberi sejumlah catatan terkait pelaksanaan mudik. Dia ingin ada perbaikan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan kendaraan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun meminta penambahan sejumlah fasilitas.
Ia ingin ada penambahan area peristirahatan, SPBU, dan penerangan di jalur non-tol untuk jalur darat.
Sedangkan untuk jalur laut, Jokowi ingin penambahan kapal dan perluasan kapasitas pelabuhan. Ia juga meminta penambahan area tunggu untuk penumpang di bandara dan pelabuhan.
"Kemudian, maksimalkan mudik gratis. Saya rasa kalau ini dilakukan, tahun depan kita akan lebih baik lagi," tuturnya.
Jokowi menyebut 13 juta orang mudik menggunakan transportasi umum. Jumlah itu menurun 3,8 juta orang dibandingkan pada 2019.
Menurutnya, banyak pemudik yang beralih ke kendaraan pribadi pada mudik Lebaran 2022.
Sekitar 13,3 juta orang mudik dari Jabodetabek menggunakan kendaraan pribadi. [rin]