Hal ini, lanjut Presiden, penting untuk mendorong produktivitas dan menjaga pasokan serta keterjangkauan harga pangan.
“Ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan. Untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi,” pungkasnya.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
Strategi jangka menengah, menurut Presiden, akan diarahkan pada akselerasi transformasi ekonomi menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Ini dilakukan melalui beberapa langkah penting, termasuk penguatan sumber daya manusia (SDM), hilirisasi dan transformasi hijau, peningkatan inklusivitas, pembangunan infrastruktur, serta pemantapan reformasi birokrasi.
Presiden juga menekankan pentingnya penguatan pertahanan dan keamanan, kemandirian pangan dan energi, serta penghormatan dan penegakan hak asasi manusia.
Diakhir pidatonya, Presiden menekankan bahwa RAPBN 2025 akan fokus pada optimalisasi pendapatan, belanja yang berkualitas, dan pembiayaan yang inovatif. Salah satu langkah strategis adalah optimalisasi rasio perpajakan untuk memperkuat ruang fiskal, namun tetap menjaga iklim investasi dan melindungi daya beli masyarakat.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
“RAPBN 2025 juga menekankan pada optimalisasi pendapatan, belanja yang berkualitas, dan pembiayaan yang inovatif. Rasio perpajakan akan terus dioptimalkan untuk memperkuat ruang fiskal,” jelas Presiden. Demikian dilansir dari laman setkabgoid, Jumat (16/8).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.