WahanaNews.co | Sektor pertanian dan perikanan diperkirakan memiliki potensi berkembang di tahun 2023. Oleh karna itu Wakil Kepala Britek Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anggawira mendorong muncul pengusaha baru di sektor tersebut.
"Kita harus dorong ke depan, bagaimana keunggulan kompetitif dan komperatif di sektor pertanian, pangan kita punya panjang pantai luas, kita punya sektor laut besar tinggal dibutuhkan champion yang sifatnya belum dihilirisasi produk pengolahan pertanian dan perikanan, saya rasa perlu banyak teman teman jadi role model contoh anak muda punya kemampuan, mau mencoba bisnis itu saya rasa pontensi cukup luar biasa," ujar Anggawira seperti dilansir dari Detik, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Anggawira memberikan contoh sektor pertanian seperti kelapa yang memiliki nilai jual tinggi dari hasil pengolahan. Karena itu ia sebut Indonesia memiliki banyak potensi.
"Yang penting ada kemauan sebagai salah satu peluang bisa diakses," ujar Anggawira.
Anggwira menuturkan minimnya infrastruktur yang mendukung dalam sektor pengolahan perikanan khususnya di wilayah Indonesia Timur. Padahal dengan didukung infrastruktur dari pemerintah dapat membantu industri bisnis pengolahan perikanan.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
"Jadi ketersediaan cold storage dan sebagainya, apalagi di Indonesia Timur belum banyak, dan pemerintah perlu hadir memberikan fasilitas. Jadi barang-barang hasil produk disimpan dan diolah sedemikian rupa, sehingga bisa hasilkan produk lebih tahan lama, misalnya kalau boleh dibilang cabe tomat harga fluktuatif, tapi kalau cabe botol harga segitu-gitu aja, itu harus ada strategi karena kita bisa lebih fokus mengolah produk jadi, paling enggak setengah jadi,"
Anggwira mengatakan peran kolaborasi dan action harus berjalan beriringan antara pemerintah dan pengusaha. Lantaran pemerintah sebagai penanggung jawab kebijakan, sedangkan pengusahan sebagai mentor pengusaha pemula.
"Tidak bisa pemerintah ajarkan bisnis, karena pemerintah pembuat kebijakan, tetapi yang bisa ajarkan bisnis mentoring dari pelaku usaha. Enggak bisa yang ajarkan (bisnis) enggak pernah dalam bisnis," pungkasnya. [ast]