WahanaNews.co | PA 212 sejak beberapa waktu lalu telah menyampaikan akan menggelar reuni secara offline seperti yang mereka lakukan di tahun-tahun sebelumnya.
Tercatat hanya 2020 saja mereka tidak melakukan reuni secara offline karena pandemi Corona.
Baca Juga:
Pemprov DKI Pastikan Jakarta International Stadium Diutamakan untuk Kegiatan Olahraga
Tahun ini, meski pandemi belum usai, mereka merasa situasinya sudah lebih aman dari tahun sebelumnya, sehingga reuni bisa kembali digelar secara offline.
Patung Kuda di kawasan Monas, Jakarta Pusat, dipilih menjadi tempat reuni.
Waktunya, tepat di 2 Desember 2021 pagi.
Baca Juga:
Dilema Politik Anies Baswedan, Antara Duo Cuomo dan Reuni 212
Namun, rencana itu tidak berjalan mulus.
Sebab, Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut.
Selain karena syarat yang tidak terpenuhi, acara yang mengundang banyak orang tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan penularan virus Corona.
Demi mengantisipasi massa yang tetap datang ke lokasi, Polda Metro Jaya melakukan penyekatan di sejumlah titik untuk menuju Patung Kuda sejak Rabu (1/12/2021) malam.
Selain itu, penyekatan juga dilakukan di berbagai perbatasan yang menjadi pintu masuk ke Jakarta.
TransJakarta dan PT KAI Ubah Layanan
Antisipasi juga dilakukan oleh TransJakarta dan PT KAI.
Dua perusahaan tranportasi massal itu mengubah operasional mereka.
TransJakarta melakukan pengalihan rute yang melewati kawasan patung kuda.
Sementara PT KAI, mereka mengizinkan kereta jarak jauh yang biasa berhenti di Gambir menjadi bisa diakses di Stasiun Jatinegara.
Massa Tetap Datang
Pada hari H, aparat kepolisian berjaga di lokasi sekitar Patung Kuda sejak pagi.
Tidak hanya itu, kawat berduri juga dipasang di sana.
Meski sudah dilarang, massa 212 tetap hadir.
Sekitar pukul 08.20 WIB, beberapa peserta aksi mulai terlihat di depan Stasiun Gambir.
Mereka memakai kemeja putih, sarung, dan peci putih.
Selain itu juga, massa terlihat berdatangan dari Jalan MH Thamrin.
Namun, mereka tetap tidak bisa menuju Patung Kuda.
Sebab, di tengah jalan mereka sudah diminta putar balik.
Mereka mendengarkan imbauan polisi.
Massa berjalan berbalik arah ke Bundaran HI dengan kawalan polisi.
Sambil berjalan, massa terus mengumandangkan salawat.
Mobil komando juga tampak berjalan menuju ke arah Bundaran HI.
Belum diketahui apakah massa memilih bubar atau bertahan di Bundaran HI.
Kehadiran massa itu sesuai dengan harapan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin.
Sebelumnya, ia menyebut kehadiran peserta aksi menunjukkan betapa antusiasnya mereka mencari keridaan Allah SWT dalam membela agama dan ulama.
Ia juga mengajak simpatisan lainnya untuk hadir dalam aksi tersebut.
Dia menyebut, dengan hadirnya massa di lokasi akan menunjukkan semangat perjuangan.
“Sebagai menggugurkan kewajiban bela agama dan ulama karena itulah yang mahal dalam bersikap yang jelas, karena yang Allah lihat adalah semangat perjuangan dengan membuktikan bisa hadir,” pungkasnya.
Novel juga sempat berharap aparat mau mengizinkan acara itu berjalan.
“Semoga aparat pun punya hati nurani untuk membantu agar acara bisa berjalan dengan baik,” kata Novel.
Reuni di Sekitar Gedung Bawaslu
Aksi reuni 212 bertemakan “Bela Ulama, Bela MUI, dan Ganyang Koruptor” yang direncanakan digelar di sekitar Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, terpaksa dibatalkan.
Massa aksi kemudian dialihkan menuju Jalan Wahid Hasyim yang berada di samping Kantor Bawaslu.
Dengan iring-iringan mobil komandan serta massa aksi yang menggunakan kendaraan bermotor, mereka berorasi di sana.
Di sana, terlihat Ketua Umum PA 212, Slamet Ma’arif.
Ia ikut berorasi.
“Mudah-mudahan langkah antum (Anda) semua, Allah berikan keberkahan rizki, panjang umur, sehat badan dan istikamah di bawah komando ulama kita,” kata Slamet, saat orasi di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021).
Lebih lanjut Slamet mengatakan, aksi mereka hari itu adalah aksi damai.
Tidak ada niat untuk membuat kerusuhan.
Karena itu, pihaknya akan mengikuti arahan dari polisi, termasuk bila diminta untuk bubar.
“Selanjutnya, setelah ini, kita akan kembali ke tempat kita masing-masing, kita datang untuk damai, kita disuruh pulang ya kita pulang, kita datang untuk damai,” jelasnya.
“Siap untuk pulang dengan tertib?” tegas Slamet.
Dibubarkan Polisi
Acara reuni itu berlangsung singkat.
Sebab, sejak pukul 10.25 WIB, aparat gabungan TNI-Polri mulai meminta massa Reuni 212 untuk membubarkan diri.
“Bapak-bapak, ibu-ibu, segera meninggalkan lokasi, karena mengganggu ketertiban umum,” imbau polisi lewat mobil RAISA di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021).
Selangkah demi selangkah, polisi mulai mendekati massa yang awalnya mendengarkan orasi dari Ketua PA 212, Slamet Ma’arif.
Mendengar permintaan itu, massa juga perlahan membubarkan diri, berjalan ke arah Tanah Abang.
Sampai pukul 10.32 WIB, polisi masih terus meminta warga untuk kembali ke rumah.
Polisi juga masih menjaga ketat Jalan Wahid Hasyim.
Penjelasan Polisi
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, menegaskan, pihaknya tak bermaksud menghalangi reuni 212.
Namun, ia mengingatkan, saat ini situasi masih pandemi Covid-19, sehingga potensi kerumunan sebaiknya dihindari.
"Tolong saya minta kepada masyarakat untuk memahaminya, bukan kita menyumbat (menghalangi) untuk menyampaikan pendapat atau menyumbat demokrasi tetapi timing-nya tidak tepat di situasi pandemi Covid saat ini," jelas Zulpan kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
Zulpan juga mengingatkan potensi kerumunan bisa sangat berbahaya.
Sebab, massa aksi yang hadir tidak terpantau kondisi kesehatannya.
"Ini tentunya kita waspada kalau kerumunan orang berkumpul di suatu tempat katakanlah di Patung Kuda, siapa yang bisa memastikan mereka semua sudah tervaksin apalagi datang dari luar Jakarta," tutur Zulpan.
"Tidak ada aplikasi PeduliLindungi yang bisa dimanfaatkan. Jadi berbahaya sekali. Oleh sebab itu kami berharap kepada masyarakat untuk memahami ini," tambahnya.
Kepolisian bersyukur massa mau mengikuti arahan petugas untuk membubarkan diri ketika jumlahnya mulai banyak.
"Namun tadi, pada pukul 10, sempat ada kurang lebih 500 orang yang merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang ingin melakukan reuni, dia mencoba masuk ke wilayah Patung Kuda," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, kepada wartawan, Kamis (2/12/2021).
"Syukur alhamdulillah masyarakat bisa paham dan setelah itu membubarkan diri," tambah dia.
Ada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, datang ke kawasan Monas untuk memantau pengamanan reuni 212, Kamis (2/12/2021).
Dudung tampak hadir di tenda putih yang sekaligus menjadi pusat komando pengamanan aksi.
Ada pula Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dan Pangdam Jaya, Mayjen Mulyo Aji, mendampingi.
"Pada pagi hari ini, dengan sengaja saya melihat kondisi pasukan, khususnya angkatan darat, karena saya melihat kesiapannya di dalam mengantisipasi Reuni 212," jelas Dudung. [qnt]